Awards Disway
HONDA

241 Titik Panas di Bengkulu Muncul, Warga Diminta Waspada Kebakaran

241 Titik Panas di Bengkulu Muncul, Warga Diminta Waspada Kebakaran

PJ Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni--Nova/Rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim kemarau

Peringatan ini disampaikan setelah terdeteksi ratusan titik panas atau hot spot di sejumlah wilayah Bengkulu.

Data terbaru menunjukkan, terdapat 241 titik panas tersebar di sembilan kabupaten/kota. 

Kabupaten Mukomuko menjadi daerah dengan jumlah terbanyak, yakni 83 titik panas. 

BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga, Perum Bulog Bengkulu Salurkan 1.100 Ton Beras SPHP ke Pasar Tradisional

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Serahkan 9 Unit Rumah Baru untuk Korban Gempa Bengkulu

Posisi kedua ditempati Kabupaten Bengkulu Utara dengan 75 titik, disusul Rejang Lebong 32 titik, Bengkulu Tengah 26 titik, Seluma 10 titik, Kaur 8 titik, serta Lebong 4 titik. 

Sementara di Kota Bengkulu terpantau dua titik panas, dan Bengkulu Selatan satu titik.

Penjabat Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan untuk menanggapi kondisi tersebut, Pemprov Bengkulu mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan api, seperti membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan, maupun lalai menggunakan kompor dan listrik. 

Pasalnya, cuaca kering di musim kemarau membuat api lebih cepat menjalar dan berisiko meluas.

BACA JUGA:Barcelona Tersandung di Markas Vallecano, Skor 1-1 Bikin Blaugrana Tertahan di Papan Atas

BACA JUGA:Tujuh Bulan, 180 Kasus Gigitan Hewan Rabies Tercatat di Rejang Lebong

“Musim kemarau ini tidak hanya mengancam pemukiman warga, tapi juga berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan. Kita semua harus lebih berhati-hati,” kata Herwan Antoni, Senin 1 September 2025.

Pemerintah daerah juga mengingatkan bahwa pencegahan dini merupakan langkah penting untuk meminimalisir kerugian, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait