Awards Disway
HONDA

Warga Kepahiang Keluhkan Layanan Sampah Mandek, Bau Menyengat Mulai Ganggu

Warga Kepahiang Keluhkan Layanan Sampah Mandek, Bau Menyengat Mulai Ganggu

Warga Kepahiang Keluhkan Layanan Sampah Mandek, Bau Menyengat Mulai Ganggu--Foto KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM - Sejumlah warga di berbagai komplek perumahan di Kabupaten Kepahiang mengeluhkan pelayanan pengangkutan sampah yang sejak satu bulan terakhir tak lagi berjalan sebagaimana mestinya. 

Armada pengangkut yang biasanya masuk dua hingga tiga kali dalam sepekan, kini tak kunjung muncul, menyebabkan tumpukan sampah menggunung di area permukiman.

Kondisi ini menimbulkan keresahan warga karena sampah yang tak terangkut mulai menyebarkan bau tak sedap, terutama pada area rumah yang berdekatan dengan titik penumpukan. 

Bagi warga yang memiliki lahan lebih, sebagian memilih membakar sampah sebagai solusi darurat. Namun, warga yang tidak memiliki ruang cukup terpaksa mencari tempat pembuangan terdekat.

BACA JUGA:Babak Belur Diamuk Massa, Oknum Camat di Seluma Kepergok Berduaan dengan Guru PPPK

BACA JUGA:Ingin Makeup Flawless Tanpa Ribet? Saatnya Pakai Cushion yang Bikin Kulit Kelihatan Sehat, Fresh dan Bercahaya

Salah satu warga Perumahan Kroya Sejahtera, Desa Taba Tebelet, Kecamatan Kepahiang, Aprilia, mengaku kesulitan sejak layanan KUB tak lagi aktif.

"Biasanya dalam seminggu adalah masuk 2-3 kali. Lalu, masuk seminggu sekali, lama-lama sampai sekarang ini tak masuk-masuk lagi. Kita juga tak mengetahui apa penyebabnya," ungkapnya, seperti dikutip KORANRB.ID.

Di Kepahiang, pengangkutan sampah rumah tangga sehari-hari dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB). Mereka mengoperasikan kendaraan roda tiga yang sebelumnya dibekali dari dana kelurahan. 

Armada kecil ini bertugas menjemput sampah langsung dari rumah-rumah warga sesuai zona yang telah ditentukan, mulai dari gang hingga per RT, untuk kemudian diserahkan kepada truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang membawa sampah ke TPA Seberang Musi.

Sistem ini sejatinya dirancang agar sampah dapat terangkut dalam dua hingga tiga hari, sekaligus menghilangkan keberadaan TPS liar di pojok-pojok permukiman. 

BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Ikut Aksi Penanaman Mangrove dan Bersih Pantai Bersama Lanal Bengkulu

BACA JUGA:Hanya Tiga Lokasi Sah Dipungut, Retribusi Parkir Mukomuko Baru 70 Persen dari Target Rp105 Juta

Namun, vakumnya armada selama sebulan terakhir membuat sistem tersebut terganggu, memicu kembalinya permasalahan sampah di lingkungan warga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: