Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan, Warga Binaan Ditempa Jadi Patriot Bangsa
Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan, Warga Binaan Ditempa Jadi Patriot Bangsa--Dok/rakyatbengkulu.com
RAKYATBENGKULU.COM - Upaya pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kini semakin menekankan aspek karakter dan nilai kebangsaan.
Hal ini terlihat dari inisiatif Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) yang melalui jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan wilayah Bengkulu menggelar kegiatan bertajuk Perkemahan Satya Dharma.
Mengusung tema "Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Perkemahan", kegiatan ini berlangsung di Lapas Kelas IIA Bengkulu dan diikuti oleh puluhan warga binaan dari berbagai lapas, rutan dan LPKA di wilayah tersebut.
Setiap UPT mengirimkan sepuluh peserta untuk mengikuti kegiatan yang tak hanya sarat semangat kebangsaan, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi pemasyarakatan menuju pendekatan humanis dan visioner.
BACA JUGA:Nekat! Pengendara Bersenjata Tajam Serang Polisi Saat Razia di Bengkulu Tengah
BACA JUGA:100 Siswa Baru Resmi Jalani MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Atas Negeri 6 Kota Bengkulu
Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bengkulu, Haposan Silalahi, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membentuk karakter warga binaan.
"Melalui kegiatan ini kita ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang cinta tanah air dan siap kembali ke masyarakat sebagai warga yang lebih baik," ujarnya.
Lebih dari sekadar berkemah, kegiatan ini menghadirkan pembelajaran tentang kerja sama, kedisiplinan, serta semangat nasionalisme dalam nuansa kebersamaan.
Suasana perkemahan pun menjadi ruang alternatif untuk refleksi diri, membangun kembali harapan, dan mengasah kesiapan menghadapi kehidupan setelah bebas.
BACA JUGA:Lurah Aktif di Bengkulu Diringkus Polisi, Tertangkap di Kawasan Wisata Simpan Sabu 5 Gram
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem! BPBD Mukomuko Imbau Masyarakat Siaga Banjir, Longsor dan Angin Kencang
Kalapas Bengkulu, Yuniarto, menyambut positif inisiatif ini sebagai metode pembinaan yang lebih menyentuh sisi kemanusiaan dan pembentukan mental.
"Kegiatan ini sangat positif dan produktif. Tentunya kami berharap para warga binaan mampu mengambil pelajaran, tidak mengulangi kesalahan dan tumbuh menjadi individu yang bermanfaat setelah bebas nanti," ungkap Yuniarto.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


