Kusmito: TPP ASN Kota Bengkulu Harus Dikaji, APBD Tertekan Rp700 M
Anggota DPRD Kota Bengkulu, Kusmito Gunawan, SH, MH.--
“Harus ada kesetaraan yang adil antara penerima TPP tertinggi dan terendah. Data banggar menunjukkan TPP tertinggi dipegang Sekretaris Daerah sebesar Rp36 juta, sedangkan terendah Asisten Apoteker hanya Rp800 ribu. Bahkan TPP ASN Kota Bengkulu lebih besar dibandingkan kabupaten maupun provinsi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tingginya TPP di delapan OPD, yakni Setda, Setwan, BKPSDM, Bapenda, Bappeda, BPKAD, dan Kominfo.
Menurutnya, hal ini harus dikaji kembali urgensinya.
Strategi Penguatan Fiskal
Sebagai solusi, Sekretaris DPD PAN Kota Bengkulu itu mengusulkan tiga langkah strategis:
BACA JUGA:Kejurprov PBSI Bengkulu 2025 Resmi Digelar, 232 Atlet Siap Bertanding
BACA JUGA:Korupsi Dana BOS SMPN 17 Kota Bengkulu, Mantan Kepsek Lunasi Uang Pengganti Rp427 Juta
1. Mengurangi belanja pegawai agar rasio fiskal Kota Bengkulu bisa naik ke kategori tinggi.
2. Mengoptimalkan PAD, baik dengan menciptakan sumber pendapatan baru maupun memaksimalkan potensi yang ada.
3. Menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan tambahan DAU/DAK, dana transfer, maupun bantuan lain.
Demi Pembangunan dan Kepentingan Publik
Kusmito menyadari bahwa kebijakan pengurangan TPP mungkin tidak populer di mata sebagian pihak.
Namun, menurutnya keputusan tersebut penting demi keberlanjutan pembangunan.
“Kalau ini dimaknai sebagai rasa cinta pada Kota Bengkulu dan demi program untuk rakyat, saya yakin masyarakat akan memahaminya dengan bijak,” pungkas Kusmito.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


