Kusmito: TPP ASN Kota Bengkulu Harus Dikaji, APBD Tertekan Rp700 M
Anggota DPRD Kota Bengkulu, Kusmito Gunawan, SH, MH.--
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kusmito Gunawan, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu, mengingatkan Wali Kota Bengkulu agar meninjau ulang besaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN yang nilainya mencapai lebih dari Rp100 miliar per tahun.
Menurutnya, beban belanja pegawai dan tunjangan di Kota Bengkulu sudah sangat tinggi, yakni lebih dari 54 persen atau sekitar Rp700 miliar dari total asumsi APBD sebesar Rp1,3 triliun.
Kondisi ini kian berat dengan adanya efisiensi belanja sesuai Inpres No.1 Tahun 2025 dan pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) hampir Rp50 miliar.
Beban APBD Kian Berat
Jumlah pegawai di Kota Bengkulu saat ini tercatat 7.808 orang, terdiri dari 3.910 PNSD, 2.745 P3K formasi 2021–2025, 723 P3K tahap II, serta 430 pegawai R2, R3, dan R4.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Usulkan 4.423 Tenaga Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu ke Pemerintah Pusat
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Pelatihan dan Pemerataan Pegawai ASN untuk Tingkatkan Kinerja
Semuanya berpotensi mendapat TPP sesuai Perwal TPP yang berlaku.
“Dengan kondisi tersebut, wajar jika TPP ASN perlu ditinjau ulang. Beban APBD kita terlalu berat, sedangkan sumber pendapatan asli daerah (PAD) hanya menyumbang sekitar Rp200 miliar per tahun, jauh lebih kecil dari belanja pegawai,” tegas Kusmito, yang juga menjabat Sekretaris DPD PAN Kota Bengkulu, Kamis (28/8).
Usulan Rasionalisasi TPP
Kusmito menilai langkah merasionalisasikan dan mengefisiensikan belanja pegawai, khususnya TPP ASN, adalah hal yang rasional.
BACA JUGA:Evaluasi Pemahaman Tugas ASN di Bengkulu: 18 Persen Dinilai Masih Kurang
BACA JUGA:Korban MBG di Lebong Tembus 427 Siswa, Dapur Umum Resmi Disegel Polisi
Ia menyarankan agar belanja TPP dipangkas hingga 30–50 persen dengan kajian tim dan indikator terukur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


