HONDA

Protes Pembangunan Desa Tak Transparan

Protes Pembangunan  Desa Tak Transparan

KOTA MANNA – Warga  Dusun Batu Aji Desa Kayu Ajaran, Kecamatan Ulu Manna mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) BS, Selasa (2/6). Kedatangan perwakilan warga Batu Aji tersebut untuk meminta kejelasan pemerintah desanya karena menilai pembangunan desa tidak transparan. Perwakilan warga Windri (40) mengatakan dirinya memberanikan diri untuk mendatangi kantor Kejari karena dukungan masyarakat Dusun Batu Aji. Adapun masalah yang diadukan Windri ke Kejari menyangkut masalah pembangunan di desanya yang tidak transparan. Mulai dari pembangunan jalan hingga air pam. Bahkan Windiri menyebutkan bukan hanya masalah pembangunan desa yang tidak transparan, bantuan dampak Covid-19 pihak desanya diduga tidak adil dan ada yang tidak dapat. Windri menjelaskan ada pembangunan jembatan tanpa papan merk dan nilainya mencapai Rp 185 juta dan ilegal. Pemasangan air pam tidak merata dan limbah di desa tidak jelas dimana semuanya menggunakan dana tidak transparan. “Kedatangan kami (warga Batu Aji) untuk melaporkan pemerintah desa karena diduga setiap pembangunan tidak transparan, begitu juga masalah bantuan Covid-19,” terang Windri. Ditambahkan warga lainnya, Yusarman (28), dia menyebutkan permasalahan pembangunan desa tidak transparan di desanya sudah lama. Dikatakannya, untuk pembangunan jembatan tanpa papan merk yang nilainya mencapai Rp 185 juta lebih tersebut tahun 2018 lalu. Yusarman mempertanyakan nilai pembangunan jembatan tersebut sangat besar dan tidak sesuai dengan bangunan. “Banyak yang tidak sesuai bila dilihat dari segi bangunan. Dan, setiap kali kami tanya ke yang bersangkutan selalu saling lempar tanggung jawab,” ujar Yusarman. Menanggapi laporan warganya tersebut, Sekdes Kayu Ajaran Bambang tidak mempersalahkan laporan itu. Dia menjelaskan apa yang telah dilakukan dan dibangun oleh desanya sesuai dengan prosedur dan tanpa menyalahi aturan. Sedangkan untuk bantuan Covid-19, Bambang membeberkan telah disalurkan pada setiap warga, bahkan dia mengaku pemerintah desa yang menyalurkan bantuan ke rumah Yusarman sempat diusir. “Tidak masalah, semua yang dilakukan desa sesuai dengan prosedur. Perihal bantuan covid, Yusarman sempat mengusir petugas yang mengantarkan bantuan ke rumahnya, jadi bantuan itu merata,” jelas Bambang.(tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: