Geruduk Kantor Lurah, Warga Kebun Keling Tolak Balai Adat Jadi Rumah Singgah Pasien Covid-19
BENGKULU - Ratusan warga Kelurahan Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu beramai-ramai mendatangi Kantor Kelurahan Kebun Keling, Senin (8/6) siang. Kedatangan warga ke kantor lurah tersebut menyampaikan aspirasi penolakan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu yang akan menjadikan Balai Adat Kota Bengkulu sebagai rumah singgah tempat karantina pasien corona. Warga menyampaikan penolakan lantaran takut adanya penularan corona di lingkungan mereka.
"Kita warga Kelurahan Kebun Keling menyatakan menolak rencana Pemkot yang akan menjadikan Balai Adat yang ada di wilayah lingkungan kita dijadikan rumah singgah pasien corona. Warga ini takut bagaimana jika ada penularan karena lokasi itu berada di kawasan lingkungan warga," ungkap salah satu warga, Ujang.
Ditambahkannya, jika pemerintah tetap akan melakukan rencana tersebut, warga Kebun Keling siap melakukan aksi yang lebih.
"Kenapa harus di tempat kami? Kalau mau membangun tempat seperti itu, bangun di tempat yang jauh jangan di tempat yang dekat dengan pemukiman. Jika pemerintah masih akan tetap membangun Balai Adat jadi tempat pasien corona, kami warga Kebun Keling akan lebih banyak menentang dari ini," sampainya.
Sementara itu, Camat Teluk Segara, Ikhwan Nova yang hadir di lokasi mengatakan, terkait aksi penolakan warga tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan atasan.
"Sebelumnya di pertemuan pertama sudah dijelaskan yang dibangun bukanlah rumah sakit, tetapi rumah singgah dengan ketentuan yang ada. Terkait aksi ini kita sudah sepakat, akan disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan" paparnya. (tok)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: