Update Covid-19 Bengkulu, Ada Tambahan 12 ODP dan 3 PDP
BENGKULU - Berdasarkan update data gugus tugas percepatan penanganan wabah Covid-19 Provinsi Bengkulu diketahui ada penambahan jumlah kasus baik berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, SE, MM bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M. Kes dalam rilis virtualnya menyampaikan, untuk jumlah ODP sampai saat ini sebanyak 823 orang. Rinciannya, jumlah ODP selesai pemantauan sebanyak 732 orang, jumlah ODP masih dalam pemantauan sebanyak 91 orang.
"Untuk jumlah tambahan ODP hari ini sebanyak 12 yang berasal dari Kota Bengkulu," sampai Jaduliwan, Selasa (9/6).
Kemudian, untuk jumlah kasus PDP sampai saat ini sebanyak 66 orang. Rinciannya, jumlah PDP yang dinyatakan sehat sebanyak 12 orang, jumlah PDP menjadi konfirmasi sebanyak 7 orang, jumlah PDP proses pengawasan atau dirawat sebanyak 27 orang, jumlah PDP meninggal sebanyak 20 orang, dan jumlah tambahan PDP yang dilaporkan hari ini sebanyak 3 orang.
Ketiga tambahan PDP masing-masing, seorang laki-laki berinisial Jo, umur 58 tahun, alamat Kabupaten Bengkulu Selatan, keluhan demam, hasil rapid test reaktif . Saat ini dirawat di RSUD Manna Bengkulu Selatan. Kedua, seorang perempuan berinisial Yu, umur 52 tahun, alamat Kabupaten Mukomuko. Keluhan mual, muntah, batuk dan pilek. Saat ini dirawat di RSUD Mukomuko.
"Ketiga yaitu seorang perempuan berinisial Ir, umur 41 tahun , alamat Kota Bengkulu, keluhan penurunan kesadaran, kelemahan anggota gerak sebelah kiri. Hasil rapid test reaktif. Saat ini dirawat di RS M. Yunus Bengkulu," bebernya.
Di sisi lainnya, untuk data jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium sebanyak 1.327 sampel. Jumlah sampel positif sebanyak 92 sampel, jumlah sampel yang proses pemeriksaan sebanyak 121. "Untuk jumlah sampel yang keluar hasil hari ini sebanyak 47 sampel dengan rincian 45 sampel hasilnya negatif dan 2 sampel hasilnya positif pada kasus evaluasi (kasus lama)," terang Jaduliwan. (zie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: