Hasil Swab Evaluasi Negatif, Pasien Covid-19 Dimakamkan Tak Pakai Protokol Covid-19
BENGKULU - Seorang pasien Covid-19 seorang laki-laki warga Kota Bengkulu meninggal dunia pada Selasa (7/7) petang. Namun, kendati positif Covid-19 dan dirawat di RSUD M Yunus (RSMY) Bengkulu sejak dua minggu lalu, dia telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil pemeriksaan swab evaluasi yang kedua kali. Dituturkan Dirut RSMY, dr. Zulki Maulub Ritonga, bahwa pasien yang telah dinyatakan negatif untuk proses pemakamannya tidak dilakukan sesuai protokol Covid-19. "Memang sebelumnya sudah kita rawat sebagai pasien Covid tetapi apabila hasil dari test swab sebelum pasien dinyatakan meninggal sudah negatif maka prosedur pemakaman jenazah secara Covid tidak akan kami lakukan atau ditiadakan," ungkap Zulki saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (7/7). Zulki mengungkapkan, pasien tersebut menjalani perawatan medis di ruangan Fatmawati dan memang mempunyai riwayat penyakit hipertensi ringan. “Pasien ini mengalami riwayat penyakit hipertensi ringan dan paru-paru sudah lama. Kita rawat di ruangan Fatmawati,” kata Zulki. Dijelaskan, bahwa pasien yang meninggal hari ini memang sudah ada penyakit hipertensi ringan serta obesitas. Selama perawatan di rumah sakit bahwa paru-paru pasien tidak kunjung mengalami perbaikan, paru-paru pasien masih putih dan phenomianya diduga kerusakan yang ditimbulkan oleh Covid-19 itu sudah parah. “Jadi walaupun Covidnya sudah negatif tetapi kerusakan yang dibuat oleh Covid sudah merusak organ dalam yakni paru-paru,” tambahnya. Ia menceritakan, kronologis pasien yang dirawat, selama dua minggu pasien ini dinyatakan positif Covid. Kondisi pasien memburuk di hari Jumat sampai dengan hari Sabtu pagi tetapi pada Senin (6/7) pasien dinyatakan negatif. Sebelumnya pasien tersebut memang sudah disiapkan untuk pindah ruangan dan persiapan pulang, tetapi kondisi pasien makin sesak dan dimasukkan ke dalam ventilator selama tiga hari lebih. Jadi apabila pasien tersebut negatif maka rumah sakit maupun Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu tidak akan melakukan prosedur pemakaman Covid-19. “Masyarakat juga agar tidak takut, walaupun posisinya negatif dari perawatan kita di gedung Fatmawati tidak akan kita laksanakan sebagai prosedur Covid-19,” ungkapnya. Untuk keluarga pasien sendiri telah menerima pasien tersebut untuk dimakamkan. Masyarakat juga jangan beranggapan bahwa pasien yang dirawat di ruangan Fatmawati harus mengikuti prosedur Covid-19. (zie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: