Rohidin-Rosjonsyah, Bangun Komunikasi PKB, PPP dan Perindo
BENGKULU - Setelah mendapat perahu PDI Perjuangan, Partai Golkar dan PKS. Partai pengusung Rohidin Mersyah-Rosjonsyah untuk bertarung di Pilgub 2020 ini bisa bertambah.
“Komunikasi sampai sekarang terus dilakukan. Baik dengan DPP dan DPW PKB, PPP maupun Perindo,” kata Jubir Sahabat Rohidin Mersyah Zulkarnain Kaka Jodho yang juga Wakil Ketua Bidang Informasi, Komunikasi, Media (Infokom) DPD I Golkar Provinsi Bengkulu.
Menurut Zulkarnain, dari hasil komunikasi ada sinyal PKB, PPP dan Perindo ingin bergabung mengusung gubernur Bengkulu dan bupati Lebong tersebut. Sementara ini, koalisi partai pengusung Rohidin-Rosjonsyah sudah memiliki 17 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu. PDI Perjuangan dan Golkar masing-masing 7 kursi. Ditambah 3 kursi dari PKS.
Bila PKB, Perindo dan PPP bergabung maka perahu mengantarkan Rohidin-Rosjonsyah lebih besar. PKB punya 4 kursi, Perindo 2 kursi dan PPP 1 kursi. “Kalau ingin sama-sama membangun Bengkulu, mari bergabung. Kalaupun tidak (mengusung calon lain,red), kami juga tidak menghalangi,” ujar Zulkarnain.
Rohidin-Rosjonsyah tetap mendaftar di hari pertama pembukaan pendaftaran paslon ke KPU Provinsi Bengkulu, Jumat 4 September 2020. Sebelum mendaftar, ada peluang parpol pengusung bisa bertambah. “Kita tunggu satu dua hari ini,” kata Zulkarnain.
Sebelumnya Desk Pilkada DPP PKB sebelumnya telah memberikan mandat sebagai bakal cagub kepada Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi. Namun batas waktu surat mandat telah berakhir. Terakhir PKB memberikan surat mandat kepada mantan Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamudin.
Ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu Herliardo, menyampaikan pihaknya masih menunggu instruksi dari DPP PKB terkait untuk rekomendasi Pilgub. "Segalanya sudah diserahkan ke DPP. DPP masih menggodok itu. DPW hanya memberikan masukan peluang menang dan calon yang punya integritas serta komitmen membangun Bengkulu sesuai dengan progres PKB," kata Herliardo, kemarin.
Menariknya meski Partai Perindo sudah memberikan dukungannya kepada Ahmad Hijazi-Dadang Mishal, namun masih berpeluang pindah haluan. Bila keduanya batal maju Pilgub atau kurang mendapatkan parpol pengusung. Ketentuannya, pasangan kandidat bisa lolos maju Pilgub apabila diusung minimal parpol atau koalisi parpol dengan 9 kursi di DPRD provinsi Bengkulu.
Peluang mengusung kandidat lain diisyaratkan Ketua DPW Perindo Provinsi Bengkulu, Yurman Hamedi "Masih tarik menarik, biasalah detik-detik terahir semua bisa terjadi," kata Yurman.
Golkar - PDIP Paling Banyak Berkoalisi
Partai Golkar memprioritaskan kader sendiri sebagai calaon kepala daerah pada Pilkada 2020. Dari 270 kandidat yang diusung, sekitar 95 persen adalah kader internal. Partai beringin juga menjalin koalisi dengan banyak partai. Paling banyak dengan PDI Perjuangan (PDIP).
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya sudah menandatangani surat pencalonan untuk 270 daerah yang akan mengikuti pilkada. "Kami mempunyai calon di seluruh daerah yang akan menggelar pilkada," terangnya.
Selain sudah mengeluarkan rekomendasi pencalonan, Partai Golkar juga melakukan pendidikan politik (Dikpol). Airlangga mengatakan, pihaknya sudah menggelar pendidikan politik gelombang keenam dan akan masuk gelombang ketujuh.
Menko Perekonomian itu mengatakan, pihaknya tidak hanya menyalonkan kader internal sebagai cakada, partainya juga melakukan regenerasi dalam pencalonan pilkada. Ada sejumlah tokoh muda Golkar yang diusung sebagai kandidat
Airlangga mengatakan, ada sekitar 20 persen kader milenial yang dicalonkan Partai Golkar dalam pilkada. Dalam menghadapi pilkada, partainya juga menjalin koalisi dengan partai lain di sejumlah daerah. Diantaranya, PDIP, Partai Nasdem, Partai Gerindra, PKB, Demokrat, PAN, PPP dan PKS. "Kami berkoalisi dengan hampir semua partai, yang paling banyak dengan PDIP," terang dia.
Airlangga meminta kepada semua kader daerah untuk bekerja keras dalam memenangkan calon yang diusung Partai Golkar. Pimpinan DPRD maupun ketua fraksi Partai Golkar harus menginstruksikan jajarannya untuk mendukung calon yang diusung. "Hanya yang dicalonkan Partai Golkar, bukan yang lain," tandasnya.
Sementara itu, PDIP juga banyak mengusung kadernya sendiri dalam pilkada. Di tingkat kabupaten/kota, ada 131 orang yang menjadi calon bupati dan calon wali kota, dan 97 orang menjadi calon wakil bupati dan wakil wali kota. Di tingkat provinsi, dari yang sudah diumumkan, ada dua kader yang menjadi calon gubernur dan tiga orang menjadi calon wakil gubernur. “Hal itu menunjukkan proses kaderisasi berjalan dengan sistemik,” terang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam menghadapi pilkada, kata Hasto, partainya juga menjalin koalisi dengan partai lain. Kerja sama paling banyak dilakukan dengan Partai Golkar. PDIP berkoalisi dengan Partai Golkar di 46 daerah. Kemudian koalisi dengan PKB di 37 daerah, PAN 34 daerah, Partai Gerindra 33 daerah, Partai Demokrat 32 daerah, PPP 19 daerah, dan PKS 13 daerah.
Sedangkan untuk calon perempuan, politikus asal Jogjakarta itu mengatakan, ada 61 orang calon perempuan atau sekitar 25 persen. Ke depannya, keterwakilan perempuan akan terus ditingkatkan. Hal itu sebagai bukti perhatiaan PDIP terhadap kaum perempuan dalam politik. “Kami akan memberikan perhatian serius kepada perempuan,” pungkasnya. (war)
Parpol Pengusung Rohidin-Rosjonsyah
PDI Perjuangan: 7 Kursi
Partai Golkar: 7 Kursi
PKS: 3 Kursi
Masih Lobi-lobi
PKB: 4 Kursi
Perindo: 2 Kursi
PPP: 1 Kursi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: