HONDA

Kematian Covid-19 Tinggi, Gubernur Rakor Tertutup

Kematian Covid-19 Tinggi, Gubernur Rakor Tertutup

BENGKULU – Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah memimpin langsung Rapat Koordinasi (rakor) evaluasi percepatan penanganan Covid-19 lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rabu (2/9) di Kantor Gubernur Bengkulu. Baik evaluasi penanganan kesehatan maupun sosial ekonomi dampak Covid-19.

“Rapat ini sebagai tindaklanjut dari arahan Presiden Jokowi kepada seluruh gubernur Se Indonesia prihal penanganan kesehatan dan sosial ekonomi. Yang rencananya hari ini akan ditindaklanjuti dengan rakor lintas kabupaten/kota,” ujar Rohidin kepada Rakyat Bengkulu usai memimpin rakor evaluasi lintas OPD, kemarin.

Rohidin menerangkan, terkait dengan penanganan aspek kesehatan, akan dilaksanakan rakor bersama seluruh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten/kota serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Untuk memastikan angka kasus positif karena angka positif Covid-19 di Bengkulu masih di bawah rata-rata nasional akan tetapo angka kematian akibat virus ini masih terbilang tinggi.

Dari hasil pemeriksaan medis, dari 25 orang pasien positif Covid-19 meninggal dunia tersebut, diketahui 21 diantaranya memiliki penyakit bawaan kronis. "Yang jadi persoalan angka kematian kita tinggi. Ternyata jumlah sampel yang kita ambil sedikit, dan hasilnya angka positif itu sedikit. Sehingga persentase angka kematiannya tinggi. Kita evaluasi ini ternyata tingkat kematian kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu ini karena pasien memiliki penyakit bawaan yang kronis,” beber Rohidin.

Dalam rapat kemarin, sambung Rohidin juga dibahas program percepatanan penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu dalam aspek pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi ini. Provinsi Bengkulu sendiri mendapatkan kuota tambahan untuk PKH, bantuan Pangan Non Tunai dan Kartu Prakerja.

"OPD teknis sudah kita minta untuk segera ditindaklanjuti. Dan dari rakor ini tadi juga didapati bahwa dalam 3 hari kedepan insentif tenaga kesehatan bisa dibayar," demikian Rohidin. (key)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: