Banyak Warga Tolak Diswab
BENTENG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Benteng kemarin (2/09) sudah menjadwalkan pengambilan sampel swab terhadap 50 warga Kecamatan Pondok Kelapa. Mereka ini pernah melakukan kontak dengan warga yang positif Covid-19. Namun, saat semua petugas medis RSUD Benteng sudah menyiapkan keperluan untuk pengambilan sampel swab, banyak warga yang tidak hadir. Pantuan RB, para petugas medis sempat kesal karena ada 32 warga yang tidak hadir untuk pengambilan swab. Sehingga ada alat pengambil sampel swab yang sudah diminta dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu tidak jadi digunakan. Untuk diketahui, pengambilan swab yang dilakukan kemarin sudah dijadwalkan dan atas permintaan dari pihak puskesmas. Saat RB melakukan konfirmasi dengan Kepala Puskesmas Sri Kuncoro, Rusnawati, SKM, ia menjelaskan hasil penelusuran kontak yang dilakukan memang ada 61 orang, namun nama yang diusulkan untuk melaksanakan rapid test sebanyak 50 orang. Mengenai banyak warga yang tidak datang ke RSUD untuk pengambilan swab, ia mengaku dari masyarakat desa tersebut yang tidak berkenan hadir. "Kita sudah memberitahu kepada masyarakat kalau hari ini (kemarin) jadwal pengambilan swab untuk 50 warga tersebut. Namun hanya 18 orang yang hadir. Warga yang tidak hadir karena mereka memang tidak mau dan ada rasa ketakutan pada masyarakat," ungkapnya. Dia menambahkan ke depannya ia akan mencoba berkomunikasi kembali kepada warga tersebut untuk dilakukan pengambilan swab. Apabila warga sudah berkenaan maka pihak puskesmas akan berkoordinasi kembali dengan RSUD untuk pengambilan swab terhadap 32 orang yang belum datang kemarin. "Nanti kita sampaikan pada warga yang belum hadir bahwa mereka memang diwajibkan untuk diswab. Semua ini dilakukan karena demi keselamatan dan kenyamanan bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19," terangnya. Lanjutnya, untuk pasien positif yang berada di desa wilayah Kecamatan Pondok Kelapa tersebut sampai saat ini masih melakukan isolasi mandiri di rumah. "Isolasi mandiri ini dipantau oleh para petugas puskesmas yang sudah kita perintahkan untuk menangani pasien tersebut," kata Rusnawati.Di tempat berbeda, Dirut RSUD Benteng dr. Listikarini Hillen Widiastuti mengatakan alat pengambilan sampel swab yang tidak jadi digunakan akan disimpan oleh RSUD Benteng. Karena alat tersebut bukan merupakan benda yang gampang rusak, bukan benda organik dan tidak menjadi masalah apabila disimpan. "Apabila nanti 32 warga sudah bersedia dan datang ke RSUD, maka akan langsung diambil sampel swabnya. Alat yang tidak digunakan juga bisa dijadikan stok persediaan untuk rumah sakit kita. Karena memang untuk stok alat tersebut memang diperlukan, sebab bisa dijadikan persediaan untuk kita apabila ada kasus terbaru lagi nantinya," tutup Hillen.(jee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: