Zakat Muzaki Indonesia Mewujud Makanan Bergizi untuk Gaza
Global Zakat - ACT menghadirkan makanan bergizi untuk masyarakat Gaza. Masih di tengah pandemi Covid-19 dan karantina wilayah, Global Zakat - ACT bersama relawan mengantarkan hidangan bergizi Humanity Food Truck dari rumah ke rumah dengan menerapkan protokol kesehatan. Ribuan porsi terdistribusi bagi penduduk Palestina.
GAZA – Ahmed Assawarka, salah satu penerima manfaat makanan siap santap Humanity Food Truck bersyukur masih ada dermawan yang membagikan makanan di tengah karantina wilayah Gaza. Bagi Ahmed, kehadiran sajian siap santap Global Zakat - ACT itu sangat membantu pemenuhan makan keluarganya. Selama ini, konflik kemanusiaan telah menekan kondisi mereka. Keadaan semakin prihatin dengan kemunculan pandemi. “Kami sangat berterima kasih,” ungkap Ahmed.
Ahad (6/9) kemarin, Humanity Food Truck Global Zakat - ACT melakukan aksinya. Protokol kesehatan pun diterapkan, mulai dari proses memasak hingga pendistribusian makanan. Total 1.275 porsi dibagikan.
Said Mukkafiy dari tim Global Humanity Response-ACT mengatakan, seribu lebih porsi makanan siap santap dari Humanity Food Truck itu didistribusikan ke lima lokasi di wilayah Gaza. Penerima manfaatnya merupakan penduduk prasejahtera dan keluarga dengan anak-anak yatim. Mereka adalah warga terdampak konflik kemanusiaan ditambah dengan pandemi Covid-19 yang membatasi berbagai aktivitas. “Atatra, Assalateen, Amrekiya, Bait Lahia, serta utara Gaza yang menjadi sasaran pendistribusian makanan siap santap awal September ini,” jelas Said Jumat (11/9).
Hadirnya makanan siap santap kali ini merupakan zakat para muzaki Indonesia.Bukan hanya berwujud pangan, zakat juga disalurkan menjadi bantuan air bersih untuk mereka.
Di tengah mewabahnya Covid-19 di Gaza, Global Zakat dan ACT terus melakukan pendampingan ke penduduk yang sedang dirundung konflik kemanusiaan itu. Selain mendistribusikan makanan siap santap dan bantuan air bersih, ACT juga melakukan disinfeksi ke permukiman penduduk untuk meredam penyebaran virus corona baru.
“Kondisi Palestina saat ini semakin tertekan, baik karena konflik kemanusiaan yang tidak kunjung usai, juga karena adanya pandemi,” tambah Said. Bagi yang ingin terlibat dalam aksi kebaikan ini, dermawan bisa menyalurkan sedekahnya melalui laman Indonesia Dermawan.
Kamis (10/9) kemarin, Palestina melaporkan kasus positif Covid-19 tertingginya. Tak tanggung-tanggung, terdapat 1000 kasus baru dengan tujuh kematian akibat virus ini pada hari kemarin. Dengan angka tersebut, maka per 10 September total jumlah kasus positif Covid-19 di Palestina mencapai 37.214 kasus dengan 25.483 di antaranya ditanyakan sembuh, sedangkan 224 jiwa dinyatakan meninggal dunia. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: