HONDA

30 Ribu Hektare Lahan Singkong Masih Dikaji, Optimalkan Diversifikasi Pangan Lokal

30 Ribu Hektare Lahan Singkong Masih Dikaji, Optimalkan Diversifikasi Pangan Lokal

BENGKULU – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memiliki program ketahanan pangan. Bekerjasama dengan Pemprov Bengkulu, Kemenhan berencana membuat perkebunan singkong skala besar, yaitu 30 ribu hektare. Pemprov Bengkulu melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis masih mengkaji lokasi lahan perkebunan.

“Kalau 30 ribu hektare dalam 1 hamparan itu tidak ada lagi. Tapi untuk lahan 30 ribu hektare ini bisa disebar di beberapa kabupaten. Saat ini kita masih mengkaji dan mengevaluasi untuk lokasi lahan, sebagai bentuk dukungan terhadap program ini,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Ricky Gunawan.

Selain lahan, sambung Ricky, yang perlu juga diperhatikan yaitu para petaninya. Harus ada petani yang mau terlibat dalam program ini. Selain itu harus juga dipersiapkan industri pengelolaannya agar ketika panen singkong-singkong ini bisa langsung disalurkan. “Dari hulu ke hilir semuanya harus siap. Petani kita ini gampang, kalau sudah ada contoh yang sukses berkebun singkong ini maka masyarakat dengan sendirinya akan terlibat,” beber Ricky

Senada Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Yenita Syaiful, program 30 ribu hektare kebun singkong ini merupakan program dari kemenhan. Menurutnya dengan adanya keberadaan kebun singkong ini tentu akan menjadi salah satu bentuk program diversifikasi pangan yang ada di Bengkulu. Sebagai cadangan logistik strategis, dan pihaknya siap mendukung hal ini.

“Tapi sekarang ini kita terkendala lahan 30 ribu hektare karena kita tidak punya hamparan tapi sebagian-sebagian yang ada di kabupaten. Data sudah diberikan ke Kemenhan, dan masih dievaluasi oleh pihak Kemenhan,” terang Yenita.

Sementara itu Pemprov Bengkulu melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu kembali melaksanakan giat konsumsi pangan lokal sebagai pangan alternatif pengganti nasi yang dikenal dengan istilah diversifikasi. Kegiatan bertajuk “Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal Melalui Edukasi dan Promosi Sehat dengan Pangan Lokal, Kenyang Tidak Hanya Nasi” ini dipusatkan di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, dan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri pada Jumat pagi (18/9).

Diawali dengan senam jantung sehat di halaman Gedung Balai Raya Semarak, dilanjutkan dengan sarapan sehat bersama pangan lokal. Menariknya, sarapan kali ini menyediakan berbagai menu unik pengganti nasi, seperti halnya lontong singkong, nasi goreng pisang, mie ubi ungu dan lemper singkong. Dikatakan Sekda Hamka Sabri, diversifikasi pangan merupakan bentuk dari ketahanan pangan yang sekaligus memperkuat ketahanan negara kita.

“Pilar pertahanan NKRI itu terdiri dari empat hal yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem pertahanan, yaitu peralatan perang yang canggih, sumber daya manusia yang profesional dalam hal ini TNI/Polri, didukung dengan rasa nasionalisme yang tertanam dalam darah kita, serta adanya lumbung pangan,” beber Hamka saat menjadi narasumber talkshow diversifikasi pangan bertempat di Ruang Garuda, Gedung Daerah Balai Raya Semarak, kemarin.

Karena itu, menurut Hamka, diversifikasi pangan menjadi bagian dari ketahanan pangan, sehingga masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja, tetapi juga dapat mengonsumsi bahan pangan lain sebagai pengganti makanan pokok yang selama ini dikonsumsinya. Salah satunya singkong yang berpotensi besar untuk dikembangkan dalam bentuk produk turunan seperti tepung tapioka dan mocaf sehingga dapat diolah menjadi berbagai jenis panganan lezat.

Pangan alternatif ini pun mudah didapatkan dengan pemanfaatan lahan pekarangan yang ada. Masyarakat bisa bercocok tanam berbagai jenis pangan, sehingga akan lebih ekonomis tanpa harus membeli.  Program ini merupakan program nasional yang sasarannya adalah masyarakat luas.

“Oleh karena itu kita harus mulai melaksanakannya, pelan-pelan mengubah kebiasaan kita yang biasanya makan nasi kita imbangi juga dengan makan ketela, ubi jalar, jagung demi mendukung ketahanan nasional,” imbuh Hamka. (key)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: