Kadiskes Reaktif Covid
MUKOMUKO – Lebih dari 100 warga menjalani rapid test dan karantina mandiri. Dari jumlah itu, 50 orang merupakan tenaga kesehatan (Nakes). Ini dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan Mukomuko, Desriani, SH. Bahkan dirinya pun harus menjalani pengambilan sampel swab. Karena pernah kontak erat dengan salah satu pasien yang kini positif Covid-19. Setelah dirinya dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. “Saya pun akhirnya harus karantina mandiri. Dalam waktu dekat saya akan menjalani pengambilan sampel swab,” ujar Desriani. Banyaknya nakes yang harus menjalani swab, menurut Desriani salah satu penyebabnya faktor ketidakjujuran dari pasien yang berobat ke pusat kesehatan seperti puskesmas. Sekalipun nakes yang ada, baik di puskesmas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya sudah menerapkan standar operasi prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien. ’’Sangat dibutuhkan kejujuran dari pasien menyampaikan gejala klinis serta riwayat perjalanan dan lainnya. Sehingga penyebaran Covid-19 betul-betul dapat dihindari dan tenaga kesehatan juga bisa terhindar dari ancaman Covid-19. Karena tidak mungkin setiap melayani pasien, tenaga medis menggunakan baju khusus. Tapi, jika pasien jujur menjelaskan riwayat perjalanan, gejala klinis, tentu tenaga medis akan melakukan pelayanan berbeda,” jelasnya. Dia sangat berharap tenaga medis yang ada bisa terhindar dari Covid-19. Mengingat tenaga medis menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi ini. “Kalau tenaga medis sampai harus menjalani karantina, otomatis tidak bisa melayani masyarakat. Puskesmas akan ditutup, masyarakat juga yang rugi,” tukasnya.(hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: