HONDA

Terjadi Penambahan Luas Sawah dan Kebun

Terjadi Penambahan Luas Sawah dan Kebun

KEPAHIANG – Jika beberapa tahun terakhir terjadi pengurangan lahan pertanian yang ada di Kabupaten Kepahiang, namun tahun ini diprediksi luas areal persawahan dan kebun mengalami peningkatan. Ini setelah Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kepahiang melakukan identifikasi luas lahan pertanian dalam 2 tahun terakhir. Data yang dirilis Distan Kepahiang, untuk lahan persawahan pada 2018 seluas 3.259 hektare. Kemudian tahun 2019 luas areal persawahan mencapai 5.287 hektare. Hal serupa untuk lahan perkebunan, dimana pada tahun 2018 seluas 24.686 hektare, dan menjadi 24.738 hektare di tahun 2019. “Untuk tahun 2020 ini memang kita belum menyusun datanya, karena masih dalam tahapan identifikasi. Untuk tahun 2020 ini baru bisa kita ketahui hasilnya pada tahun 2021 mendatang. Namun dari hasil identifikasi sementara kita, akan ada penambahan luas lahan sawah dan kebun di tahun ini, kendati tidak begitu signifikan penambahannya,” terang Kepala Distan Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP. Dijelaskan Hernawan, dari luas Kabupaten Kepahiang mencapai 66.500 hektare, terdiri dari lahan ladang atau huma seluas 2.870 hektare. Juga hutan rakyat 3.276 hektare, padang rumput 43 hektare, hutan negara 4.101 hektare, tambak 12.653 hektare serta lahan yang tidak diusakan seluas 773 hektare. “Untuk lahan yang tidak diusahakan ini, didalamnya ada permukiman, sarana pendidikan, fasilitas umum, perkantoran dan lainnya,” bebernya. Mengingat kondisi alam yang demikian, Hernawan mengklaim bahwa sejauh ini Kabupaten Kepahiang masih cukup aman ketika menghadapi kemungkinan krisis pangan yang saat ini tengah menjadi momok masyarakat. “Sejauh ini Kabupaten Kepahiang masih masuk dalam kategori aman, karena sebagian wilayahnya memang habis untuk lahan kelola pertanian,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Kepahiang, Rukismanto, S.Si, yang mengatakan untuk komoditi unggulan Kabupaten Kepahiang selain beras, yakni umbi-umbian dan jagung. Untuk umbi-umbian kendati luas lahannya banyak yang menumpang di beberapa ladang masyarakat, namun ia mengaku cukup mampu menjadi cadangan makanan selain beras nantinya. “Ya, Kabupaten Kepahiang masih jauh ketika kita berbicara ancaman krisis pangan. Karena lahan persawahan dan perkebunan masih cukup luas, ditambah lagi lahan ladang atau huma pun masih mencukupi,” terangnya. Kendati demikian, Rukismanto tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mulai melakukan pemulihan ekonomi keluarga, melalui pemanfaatan pekarangan rumah agar bisa ditanam tanaman pangan guna kebutuhan sehari-hari keluarga. “Kita saat ini pun masih terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mulai belajar mengkonsumsi bahan makanan nonberas, khususnya umbi-umbian. Selain itu juga untuk sektor perikanan tetap kita prioritaskan dalam pembudidayaan ikan air tawar sebagai konsumsi masyarakat,” demikian Rukismanto.(sly)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: