Elpiji Melon Langka, Disperindagkop Panggil Agen
SELUMA - Sejak beberapa hari terakhir, masyarakat di Kabupaten Seluma mengeluhkan terkait ketersediaan tabung gas 3 kg bersubsidi atau elpiji melon yang langka. Dimana kelangkaan tak hanya terjadi di sejumlah warung pengecer namun juga di pangkalan yang ada di Kabupaten Seluma. Dalam mencoba mengatasi permasalahan ini, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Seluma memanggil sejumlah agen yang ada. Tujuannya untuk mencari penyebab terjadinya kelangkaan tersebut. Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Seluma, Mulyadi, S. Sos, MM mengatakan bahwa pihaknya langsung bergerak ketika mendapatkan laporan mengenai pasokan gas elpiji yang berkurang di masyarakat. Pihaknya menindaklanjuti laporan tersebut dengan cara menghubungi seluruh agen yang ada di Kabupaten Seluma. Pemanggilan itu dilakukan untuk menanyakan dan memastikan apakah memang pasokan dari pusat yang berkurang atau memang ada pihak yang bermain curang. Dimana menurut pihak agen ketika dipanggil, tidak ada sama sekali pengurangan pasokan elpiji melon yang dilakukan. Adapun menurut informasi, hal ini terjadi karena pihak Pertamina mengurangi pasokan ke setiap pangkalan yang ada. “Kita sudah kumpulkan para agen, dari mereka katanya tidak ada pengurangan, maka dari itu masih kita telusuri, nanti kita akan hubungi pihak pertaminya,” sampai Mulyadi. Ia mengakui bahwa penelusuran akan terus dilakukan untuk mencari penyebab dan solusi dari permasalahan ini. Dimana pihaknya mewaspadai penyebab kelangkaan ini dikarenakan adanya ulah oknum nakal yang melakukan penimbunan. Namun hal tersebut masih diselidiki dengan menghubungi sejumlah pihak terkait mulai dari agen dan pertaminanya sendiri. Yang mana akibat kelangkaan ini, masyarakat terpaksa membeli di warung pengecer yang masih memiliki ketersediaan elpiji melon dengan harga berkisar Rp 25 ribu/tabung. Padahal, harga gas elpiji 3 kg subsidi di pangkalan hanya Rp 16 ribu/tabungnya. “Kita akan telusuri, jangan sampai ini karena ulah oknum nakal, karena akibat kelangkaan ini masyarakat kesulitan mendapatkan gas dan terpaksa membeli di warung meski harganya mahal,” lanjutnya. Keluhan ini tentunya sangat dialami oleh rumah tangga menengah ke bawah. Pasalnya harga elpiji melon meningkatkan sangat drastis dan masyarakat terpaksa membelinya dari pada tidak bisa memasak. Seperti disampaikan seorang warga, Rolis (30) mengaku dirinya sudah berkeliling cukup lama untuk mencari warung pengecer yang menjual tabung gas elpiji yang masih berisi. Dirinya juga mengaku kaget ketika mendengar harga jualnya yang meningkat sangat tinggi dibandingkan sebelumnya. Ia berharap pemerintah dapat segera melakukan tindakan agar kelangkaan ini bisa teratasi. “Tadi sudah sekitar 10 warung yang saya datangi dan kosong semua, kadang ada diwarung-warung yang lumayan jauh, susah sekali sekarang,”sampainya.(cup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: