Teater Senyawa Bawa Pentas “Ruang Tunggu” dan Buku “Pelukis & Wanita” dalam Temu
BENGKULU - Teater Senyawa Curup asal Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu rencananya akan membawakan pentas bertajuk Ruang Tunggu karya/sutradara Adhyra Irianto dalam Temu Karya Teater se-Provinsi Bengkulu yang digelar Dewan Kesenian Kota Bengkulu pada, Sabtu (27/2) mendatang. Selain pentas tersebut, Teater Senyawa juga menggelar launching buku naskah drama berjudul Pelukis & Wanita yang juga karya Adhyra Irianto.
Pimpinan Produksi (Pimpro) pementasan Ruang Tunggu, Diah Irawati, S.S, M.Pd menyatakan bahwa pentas Ruang Tunggu sudah dipersiapkan sejak 4 bulan terakhir dan merupakan produksi ke-27 Sanggar Teater Senyawa Curup. Diah Irawati yang juga menjadi pencatat adegan dalam pentas ini mengatakan bahwa pentas ini masih menegaskan gagasan absurdisme dari sutradara Adhyra Irianto yang beberapa tahun terakhir menjadi corak khas Teater Senyawa.
Corak yang sama sudah diusung sejak Teater Senyawa mementaskan karya-karya Adhyra Irianto, terutama sejak "Pelukis&Wanita". Pentas Ruang Tunggu tersebut juga untuk menjaga semangat berteater di Provinsi Bengkulu tetap terjaga, meski berada di tengah pandemi.
"Gagasan absurditas tersebut merujuk ke kondisi sosial saat ini yang terkungkung pandemi, terutama para pekerja seni yang direspon oleh Teater Senyawa dalam bentuk karya teater," jelas Diah Irawati.
Diah juga menegaskan bahwa garapan ini juga menunjukkan dukungan dari Teater Senyawa terhadap aktivitas dan ekosistem teater yang ada di Provinsi Bengkulu. Karena meski tetap menjaga proses kreatif tetap kontinyu, namun Teater Senyawa lebih banyak bekerja artistik di areanya sendiri, Kabupaten Rejang Lebong.
Sebelum "Ruang Tunggu", Teater Senyawa menggelar pentas "Pelukis & Wanita" keliling Pulau Sumatera, juga membawakan pentas "Catastrhope" karya Samuel Beckett, "Pelayan" karya Jean Genet, "Monolog Sang Pelukis" karya Adhyra Irianto serta beberapa pentas lainnya yang terpengaruh sayap absurdisme.
"Saat ini memang kita sedang mendukung gagasan sutradara Teater Senyawa yang sejak tahun 2006 sudah cenderung ke arah absurd," kata Diah.
Peluncuran Buku Naskah Drama
Selain membawa pementasan, Teater Senyawa juga akan menggelar peluncuran buku naskah drama bertajuk Pelukis & Wanita. Buku naskah tersebut merupakan naskah drama yang ditulis Adhyra Irianto sejak 2008 dan selesai di tahun 2018. Proses penulisan tersebut juga didukung oleh sejumlah penulis naskah, pemikir, budayawan, seniman dan sastrawan Indonesia seperti Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Irwan Jamal, Ikhsan Satria Irianto, Lusi Handayani, dan rekan-rekan Teater Senyawa.
Pimpinan produksi peluncuran naskah tersebut, Iman Kurniawan, S.Psi menjelaskan bahwa Pelukis & Wanita juga sudah dipentaskan beberapa grup teater di Indonesia mulai dari Aceh, hingga Papua, serta menjadi naskah wajib dalam beberapa festival teater di Indonesia, khususnya untuk tingkat mahasiswa. Selanjutnya, naskah tersebut juga menjadi produksi naskah drama berbentuk buku pertama dari Teater Senyawa.
"Buku ini sudah diluncurkan di Curup tanggal 30 Januari, berikutnya akan diluncurkan berbarengan dengan pementasan Ruang Tunggu," jelas Iman Kurniawan.
Iman menambahkan, buku ini juga dijual dengan harga promo yakni Rp 40.000 hingga hari peluncuran tersebut. Setelah itu, buku akan dijual dengan harga normal yakni Rp 55.000. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: