Tuntaskan Menggiring, Gelontorkan Rp 4,48 M
MUKOMUKO – Nasib jembatan menggiring besar belum kunjung ada kejelasan. Apakah akan dituntaskan penyelesaian pekerjaan di tahun ini, atau kembali molor sampai tahun 2022. Padahal, pekerjaan penggantian jembatan itu sudah mangkrak sejak 2019 lalu. Lantaran pekerjaan di tahun 2018 tidak tuntas. Salah satu pejabat Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Bengkulu, Kamarudin, kepada RB mengatakan, penyelesaian pekerjaan penggantian Jembatan Menggiring Besar kembali dialokasikan anggarannya di tahun ini. Pendanaanbersumber dari APBN yang berada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun yang terjadi sekarang, lelang proyek dengan pagu sekitar Rp 4,48 miliar, gagal. Sehingga kini dimulai kembali lelang atau tender ulang. “Ada kegiatan, sekarang lagi proses lelang. Pagu dana yang disiapkan, Rp 4,4 miliar,” kata Kamarudin. Awalnya, ditarget di Maret ini, kegiatan fisik sudah mulai berjalan. Nyatanya, kegiatan yang proses lelangnya di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) belum berhasil mendapatkan pemenang. “Informasinya, belum ada pihak rekanan yang memenuhi ketentuan sebagaimana yang diharapkan. Jadi kita menunggu,” kata Kamarudin. Cepat atau tidaknya terlaksana di tahun ini, disebut Kamarudin sangat bergantung proses lelang. Dari agenda tender ulang, ditargetkan 24 Maret 2021 sudah didapatkan pemenang dan diumumkan. Kemudian 6 April diharapkan dilakukan penandatangan kontrak pekerjaan. “Target sebelum lebaran sudah berjalan fisik. Cuma inikan tergantung cepat atau lambatnya proses lelang. Seharusnya sekarang ini sudah ada kontrak, ternyata tidak ada pemenang,” sampainya. Ia membantah jika pemerintah pusat lalai dengan penyelesaian pekerjaan penggantian Jembatan Menggiring Besar. Semestinya, di tahun 2020, sudah dikerjakan penyelesaiannya. Hanya saja, pelaksanaan lelang hingga tiga kali, juga tidak berhasil mendapatkan rekanan yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. “Seharusnya tahun kemarin sudah berjalan. Cuma, ditender sampai tiga kali, tidak juga ada pihak ketiga yang memenuhi ketentuan. Sehingga dana tahun lalu itu, dikembalikan begitu saja ke pusat,” tukasnya. Paket pekerjaan Jembatan Menggiring Besar ini, terdiri tiga jembatan di tiga lokasi di Kabupaten Mukomuko. Merupakan jembatan di ruas jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera. Yakni dua jembatan di Kecamatan Pondok Suguh, masing-masing di Desa Tunggang dan di Desa Pondok Suguh. Kemudian satu jembatan di Pantai Abrasi antara Kecamatan Kota Mukomuko dan Kecamatan Air Dikit. Tahun 2018 lalu dikerjakan oleh PT. Mulai Permai Laksono dengan kontrak sebesar Rp 11,8 miliar. Tapi tidak tuntas, dan sempat diusut Polda Bengkulu. Dari ketiga jembatan itu, paling memprihatinkan kondisinya, jembatan di Pantai Abrasi. Bahkan jembatan ini gagal konstruksi, yang kini besi-besi yang ada sudah terjun ke air yang mengalir di bawahnya. Sedangkan dua jembatan lagi, dapat dilintasi kendaraan. Namun badan jalan yang berhubungan dengan badan jembatan sangat mengganggu kenyaman pengguna jalan. Kerap pengendara jatuh, karena koral berserakan dan ada lubang besar. Warga yang rumahnya di kiri kanan badan jalan di dekat jembatan pun turut menjadi korban. Mereka dan rumahnya menjadi sasaran debu jalan ketika cuaca panas. Dan jika musim penghujan, air pun menggenangi badan jalan.(hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: