HONDA

Rakerprov KONI Gaduh, Kadispora Dinilai Tidak Ikuti Perintah Gubernur

Rakerprov KONI Gaduh, Kadispora Dinilai Tidak Ikuti Perintah Gubernur

BENGKULU -  Pelaksanaan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Bengkulu yang dilaksanakan pada Rabu (19/5) pagi menuai banyak protes dari sejumlah cabang olahraga. Rakerprov tersebut membahas tentang persiapan menghadapi PON XX/2021 pada bulan Oktober 2021 itu dilakukan secara virtual.

Ini menuai banyak penolakan karena dinilai mengangkangi perintah Gubernur Bengkulu serta terkesan ada sesuatu yang dibatasi. Seperti disampaikan Pelatih PON Papua Cabor Silat, Dali Sukma. Ia mengaku sangat menolak pelaksanaan Rakerprov itu secara virtual. Lantaran pelaksanaan secara virtual akan membuat para peserta rakor tidak bisa menyampaikan sebenar-benarnya. Adapun jika dilaksanakan secara tatap muka tentu saja pembahasannya bisa lebih mendalam.

“Apakah tersampaikan semuanya dengan virtual? Tentu tidak, kan ramai dan juga waktunya dibatasi, seharusnya kita perlu pembahasan yang banyak jadi perlu secara langsung,”sampai Dali.

Beberapa hal yang menurutnya perlu pembahasan panjang, yakni terkait permasalahan coret-coret atlet dan cabor yang berangkat ke Papua. Karena menurutnya, anggaran bukanlah masalah utama. Apalagi semua cabor punya peluang yang sama untuk mendapatkan medali.

“Ini penting dibahas, jika bicara hanya yang bisa dapat medali tentu semua cabor berpeluang dapat medali. Apa salahnya dikumpulkan tatap muka apalagi demi kepentingan kemajuan olahraga Provinsi Bengkulu,” sesalnya.

Menurut Deli, jelas-jelas sebelumnya sudah ada perintah dari Gubernur Bengkulu untuk melaksanakan Rakerprov secara langsung. Namun Rakerprov itu terkesan selalu ditunda-tunda hingga akhirnya dilaksanakan secara mendadak dan virtual. Jika berbicara tentang Covid-19, rasanya bisa tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Oleh karena itu, diminta agar Rakerprov itu kembali ditunda dan diatur ulang jadwal pelaksanaannya.

“Dari dulu ditunda-tunda, kami terkejut, suratnya aja mendadak disebarkan, terkesan sangat terlalu mendadak terlalu dipaksakan, jadi kita minta agar diatur ulang jadwal Rakerprov ini, apalagi ini kan tidak sesuai perintah pak Gubernur beberapa waktu lalu,” tutupnya.

Ia juga menganggap Kadispora Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman tidak mengikuti perintah gubernur. “Kemarin gubernur sudah menyampaikan Rakerprov dilakukan secara tatap muka,” kata Dali.

Bahkan kemarin bersebaran kutipan di media sosial bertuliskan “Jika Rakerprov KONI tetap diadakan secara daring, berarti KADISPORA membangkang arahan ATASANNYA LANGSUNG (Bapak Gubernur) #KADISPORA JANGAN CUCI TANGAN #GANTI KADISPORA,”

Plt Ketua KONI Provinsi Bengkulu Sanuludin mengatakan pihaknya tidak terpengaruh dengan, kabar yang beredar tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya masih berfokus pada persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 Papua yang direncanakan Oktober nanti. Dimana, hal ini bakal menjadi inti dari pelaksanaan Rakerprov KONI Provinsi Bengkulu yang rencananya bakal digelar hari ini, secara virtual. Mengingat, pandemi Covid-19 yang saat ini masih menyelimuti Provinsi Bengkulu.

"Rakerprov KONI Bengkulu tetap akan dilaksanakan besok (hari ini, red) secara daring virtual meeting," sampai Sanuludin saat dikonfirmasi oleh Rakyat Bengkulu, tadi malam.

Ia menjelaskan bahwa kontingen Bengkulu masih banyak yang diselesaikan, untuk itu perlu dilakukan koordinasi dalam pemantapan tersebut. Salah satu dengan Rakerprov KONI yang mengangkat tema "Berprestasi di Bumi Cendrawasih" tersebut untuk Pemantapan kontingen Bengkulu menuju PON XX/2020 Papua.

Sementara, terkait dengan penolakan beberapa pihak untuk terlaksananya Rakerprov tersebut, bahkan juga menyeret nama Kepala Dispora Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman, Sanuludin tak mau ambil pusing.

"Tidak apa, hak mereka untuk berbicara apa saja pak Kadis sudah sepakat dengan KONI untuk tetap melanjutkan Rakerprov. Kita pastikan Rakerprov tetap jalan, kita berharap semua pihak dapat memaklumi," kata Sanuludin.

Sementara itu, Kepala Dispora Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman, yang namanya dibawa dalam penolakan terhadap terlaksananya Rakerprov KONI tersebut, enggan berkomentar banyak. Menurutnya, ia tidak memiliki wewenang akan terlaksana Rakerprov KONI tersebut.

"Ini acara KONI, bukan acara Dispora. Jadi Rakerprov KONI, kami Dispora tidak punya hak untuk intervensi KONI," jelas Atisar. (war/cup)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: