Jalan Ambles Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Korbankan Sawah untuk Jalan Alternatif

KAUR - Jalan penghubung antara Kecamatan Padang Guci Hilir dengan Kecamatan Tanjung Kemuning yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu tepatnya di Desa Ulak Agung, Kecamatan Padang Guci Hilir putus. Penyebabnya, karenakan abrasi Air Padang Guci pada 9 Desember lalu.

Sekitar lima bulan masyarakat tidak bisa melewati jalan tersebut sehingga salah satu warga setempat membuat jalan alternatif. Salah satu warga, Lirian (48) mengatakan,  ia membuat jalan alternatif sepanjang sekitar 40 meter dengan lebar 5 meter di atas tanah sawah miliknya.

"Ia saya buat jalan alternatif ini sekitar tiga minggu lalu, dan warga banyak berterima kasih atas jalan ini.  Karena tanah ini milik saya, dan saya mengunakan tenaga dan biaya,  maka siapa yang lewat yang mau memberi uang saya terima. Tapi yang tidak memberi juga tidak apa-apa," sampainya. Bupati kemarin juga melewati jalan yang ia bangun ini.

Terpisah, Kepala Desa Ulak Agung, Kecamatan Padang Guci Hilir, Nikeng Putra Jaya mengatakan jalan yang putus tersebut sepanjang 20 meter tepat di hilir Desa Ulak Agung. "Baru dua tahun dibangun jalan ini sudah rusak. Pembangunannya tahun 2018, rusaknya tahun 2020. Selain jalan ini digunakan masyarakat untuk menuju Desa Padang Leban juga digunakan warga untuk ke kebun. Ada sekitar 100 hektare kebun sawit setiap panen mengangkut buah sawit menggunakan jalan ini," ungkapnya.

Menurutnya, sejak jalan provinsi tersebut rusak, warga ke kebun sawit membuat jalan alternatif. Sedangkan warga yang mengunakan kendaraan untuk bepergian ke Kecamatan Tanjung Kemuning, harus memutar melewati Kecamatan Kaur Utara dengan jarak tempuh 1,5 jam. "Kalau mau ke Desa Padang Leban, kalau jalan tidak putus hanya 30 menit. Tapi karena harus lewat Kecamatan Kaur Utara butuh waktu sekitar satu setengah jam," jelasnya.(wij)  

Sumber: