Frustrasi, Anggota BPD di Bengkulu Utara Tenggak Racun
HULU PALIK – Anggota BPD Talang Rendah Kecamatan Hulu Palik Bengkulu Utara, HE (28) sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (7/6), dilarikan keluarganya ke RSUD Arga Makmur. Itu setelah HE didapati dalam kondisi semamput dan muntah-muntah. Dari mulutnya tercium aroma menyengat racun rumput.
Kuat dugaan HE berupaya mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak racun rumput yang sengaja ia beli dari depot penjualan pupuk. Untungnya upaya bunuh diri itu cepat diketahui keluarganya dan cepat dibawa ke rumah sakit. Hingga berita ini dilansir tadi malam, HE masih dirawat di RSUD Arga Makmur dan ditangani tim medis untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya.
Kades Talang Rendah, Kartoyo membenarkan HE adalah Anggota BPD di desanya. HE sendiri diketahui dalam kondisi sakit dalam beberapa bulan belakangan ini. Dari sini Kades menduga kalau HE frustrasi (putus asa) atas penyakit yang dideritanya yang tak kunjung sembuh. ‘’Dugaan kita itu (frustrasi), karena ini sudah lama sakit. Selain dari itu, tak ada dugaan lainnya seperti konflik atau keributan di rumah tangga. Setahu kami keluarga mereka cukup harmonis,’’ jelas Kartoyo tanpa menyebutkan penyakit apa yang sedang diderita korban.
Sebelum ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di rumahnya, pagi hari HE seperti biasa menjual karet hasil kebunnya ke salah satu tengkulak di desa. Setelah itu HE membeli racun rumput yang dijual tak jauh dari rumahnya. Keluarga dan tetangga mengetahui HE membeli racun rumput tak menaruh curiga, mengingat pekerjaan utama HE memang seorang petani. “Racun yang dibelinya itulah dipakainya untuk bunuh diri,” kata Kartoyo.
Korban menenggak racun di dapur rumah saat keluarga korban sedang bersantai di teras rumah. Tahu korban minum racun setelah dari dalam rumah terdengar suara orang muntah-muntah. Seketika keluarganya masuk ke dalam dan menuju dapur. Saat itu didapati HE dalam kondisi tak sadarkan diri, terkapar di lantai dapur.
“Sewaktu ditemukan demikian, korban sempat diberikan susu dan sudah sempat dimuntahkannya. Untuk memastikan kondisinya, kita tetap membawanya ke rumah sakit. Apalagi kondisi korban masih setengah sadar dan lemas,” demikian Kartoyo. (qia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: