Tingkatkan Ekspor dengan Sistem Barter
BENGKULU - Untuk menciptakan iklim kondusif yang dapat memperluas dan mengembangkan pasar ekspor, pemerintah telah membentuk Kelompok Kerja Nasional Peningkatan Ekspor (KNPE). Ini disampaikan oleh Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, menurutnya KNPE ini bertugas merumuskan kebijakan jangka pendek. Juga sekaligus untuk memacu pertumbuhan ekspor yang lebih cepat.
"Ada sekitar 130 negara, yang saat ini tengah melaksanakan perdagangan internasional sistem imbal dagang (barter,red)," sampai Hamka, usai resmi Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri, di Hotel Raffles City Bengkulu, Kamis (10/6).
Sistem barter ini, lanjut Hamka, menjadi salah satu sistem yang didorong pemerintah dalam perdagangan ekspor. Meskipun, tidak menampik kemungkinan, masih ada yang berpandangan imbal dagang atau barter paket perdagangan kuno yang tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini.
"Bagaimanapun sistem ini dapat memacu pertumbuhan industri dalam negeri, membuka kesempatan kerja yang lebih luas, selain penghematan devisa dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional," kata Hamka.
Untuk itu, ia sangat mendukung program imbal dagang untuk meningkatkan ekspor. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu menurun. Juga untuk perkembangan ekspor Provinsi Bengkulu tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data yang terhimpun, pada tahun ini per Maret 2021 nilai ekspor Provinsi Bengkulu baru mencapai US $ 45, 87 juta. Selain penurunan volume dan nilai ekspor non migas, pertumbuhan ekonomi menurun disebabkan juga akibat pendemi Covid-19.
"Kegiatan ini dapat mendongkrak peningkatan ekspor daerah dengan cara pemerintah daerah siap berkoordinasi dan menyampaikan peta produk dan perusahaan yang akan ikut dalam program imbal beli atau imbal dagang," jelasnya.
Untuk itu, ia menyakini perlu adanya upaya barter, dalam menangani permasalahan perdagangan luar negeri. "Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bengkulu yang telah membentuk tim peningkatan dan percepatan ekspor produk unggulan Provinsi Bengkulu yang telah disampaikan ke instansi bersangkutan," tukas Hamka.
Ditambahkan Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Sisardi, bahwa dengan dibentuknya KNPE ini, pihaknya berharap agar bisa mendongkrak potensi ekspor dari Bumi Rafflesia. Berkenaan dengan sistem barter, pihaknya juga mendukung dapat diimplementasikan untuk komuditi di Bengkulu.
Kemudian ia berharap, agar pihak terkait dapat bekerjasama guna mensosialisasikan dan memetakan serta mengidentifikasi pelaku usaha yang dapat ikut dalam program imbal dagang tersebut. "Baik pelaku usaha dan eksportir untuk saling bahu-membahu memajukan produk ekspor Provinsi Bengkulu menjadi barang industri, baik ke Asia maupun ke Eropa yang selama ini belum dilakukan," tukasnya. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: