HONDA

PRSI Minta Gubernur Bersikap, Atlet Renang Peraih Emas Porwil Terancam Tak Ikut PON

PRSI Minta Gubernur Bersikap, Atlet Renang Peraih Emas Porwil Terancam Tak Ikut PON

BENGKULU - Atas tercoretnya nama atlet renang atas nama Sofie sebagai atlet yang akan diturunkan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, Oktober mendatang, Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Erna Sari Dewi meminta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah agar bersikap. "Secara pribadi Sofie lebih memilih untuk mengundurkan diri. Alasannya karena tidak ada perhatian dari pemerintah dan KONI. Bahkan Atlet Sofie ini sendiri termasuk juga PRSI sendiri tidak pernah diajak berdiskusi. Semua yang mengambil keputusan adalah KONI," ungkap Erna, saat konferensi kepada sejumlah wartawan, Selasa (15/6).

Ia menjelaskan pemberangkatan atlet tersebut terancam batal, pasalnya atlet yang bersangkutan saat ini menyatakan ingin mengundurkan diri sebagai atlet renang Bengkulu. Bahkan pelatihnya merasa selama ini tidak pernah diberi perhatian oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu.

"Memang komunikasi terkait atlet dan PON ini sulit. Kami berharap kepada gubernur agar ikut memperhatikan. Untuk komunikasi antara KONI, Pemda, dan DPRD itu tidak ada," papar Erna.

Untuk itu pihaknya berharap agar Pemprov Bengkulu bersama dengan KONI Provinsi agar secepatnya bisa berkomunikasi dengan Sofie dan juga pelatihnya. Mengingat Sofie termasuk atlet yang mumpuni. Sehingga dia bisa mewakili Bengkulu dalam ajang PON Papua mendatang. Sehingga dapat menyumbangkan mendali emas bagi Provinsi Bengkulu.

"Sofie ini adalah atlet berprestasi, Bahkan ia adalah salah satu atlet yang meraih mendali emas untuk Provinsi Bengkulu pada Porwil 2019 lalu, dengan meraih 3 mendali emas," kata Erna.

Selain itu, gadis asli Bengkulu itu saat ini sudah dipinang oleh Papua sendiri sebagai tuan rumah PON untuk mewakili mereka, Namun KONI yang masih belum melepas.

"Atau kalau memang KONI Bengkulu sudah tidak mau lagi, ya lepas saja, biarkan anak ini berkembang, jangan sampai dia digantung namun kesejahteraannya juga tidak dipenuhi" jelas Erna.

Erna, yang juga sebagai Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bengkulu, mengingatkan gubernur agar mengambil sikap untuk tetap mengirimkan atlet-atlet berprestasi di Bengkulu. Jangan sampai masalah anggaran dijadikan alasan untuk tidak memberangkatkan para atlet berprestasi terutama yang sebelumnya memang sudah lulus seleksi.

"Saya minta Gubernur mengambil sikap, kalau soal anggaran saya rasa itu kecil lah. Asalkan ada komitmen bersama saya rasa itu tidak akan menjadi penghalang," pungkasnya.

Selain itu, Erna meminta agar KONI selalu berkomunikasi dan berkoordinasi kepada semua Pengprov setiap Cabor. Untuk membahas persiapan maju ke PON nanti, apalagi menyangkut atlet dan lainnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: