HONDA

Saat Kecil, Pelaku Sempat jadi Korban Pencabulan

Saat Kecil, Pelaku Sempat jadi Korban Pencabulan

  BENGKULU - Ternyata motif dari pencabulan yang dilakukan oleh tiga pemuda terhadap bocah perempuan, Melati (9) nama samaran, lantaran dendam terhadap orang tua korban. Versi ketiga tersangka, SY (23) warga Jalan Kuala Alam, Lempuing serta AS (16) dan OJ (13) warga Kecamatan Singatan Pati, pernah menjadi korban asusila yang dilakukan oleh JN (45), tak lain  ayah korban. BACA JUGA: Ayah Bocah Perempuan Korban Asusila, Ternyata Pernah “Garap” Tersangka Alhasil, JN yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung, diciduk Polda Bengkulu. Kemarin, JN usai jalani pemeriksaan, ditetapkan sebagai tersangka pencabulan terhadap tiga pria yang merupakan tersangka pencabulan terhadap Melati. JN pun sejak ditahan di Rutan Polda Bengkulu sebagaimana tiga pemuda tersebut. Hanya saja, penahanannya dalam sel terpisah. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu, Kombes Pol. Teddy Suhendyawan Syarif, SIK melalui Kanit PPA AKP. Nurul Huda, SH mengatakan penangkapan JN merupakan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap tiga tersangka pencabulan terhadap Melati. Kasus asusila yang dilakukan tiga tersangka tersebut seperti perbuatan balas dendam terhadap JN. ‘’Dari keterangan sementara, JN sudah sering melakukan perbuatan asusila terhadap tiga pemuda yang tak lain tersangka pencabulan terhadap putrinya JN. Modus yang digunakan memaksa korban (tiga pemuda, red), serta bujuk rayu yang menjanji memberikan sejumlah uang,” jelas Nurul. BACA JUGA: Mulai 21 Juni, Buat SIM hingga SKCK di Polres Bengkulu Wajib Ada Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Nurul menambahkan, penyidik masih mendalami pemeriksaan terhadap JN. Karena selain ketiga orang tersebut, diketahui ada korban lainnya. Di mana JN sempat mengaku sudah banyak melakukan pencabulan dengan mengiming-imingi sejumlah uang kepada para korbannya. Selain itu, JN juga mengakui bahwa dirinya saat masih berumur 13 tahun juga pernah menjadi korban pencabulan oleh orang terdekatnya. “Jadi JN ini dulu juga pernah menjadi korban kasus serupa, kemungkinan itu menyebabkan trauma yang membuat dirinya melakukan hal serupa,”  ujar Nurul. Baca Selanjutnya >>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: