HONDA

Kota Bengkulu Kembali Zona Merah, Minat Pekerja untuk Vaksinasi Masih Minim

Kota Bengkulu Kembali Zona Merah, Minat Pekerja untuk Vaksinasi Masih Minim

BENGKULU - Memasuki pertengahan tahun ini, vaksinasi untuk pencegahan penyebaran Covid-19 digeber. Termasuk untuk para pekerja swasta di provinsi ini. Kadis Nakertrans Provinsi Bengkulu, Edwar Happy menyampaikan hingga saat ini, pihaknya belum menerima permintaan vaksinasi oleh para pekerja ini.

"Sementara ini belum. Belum ada permintaan untuk vaksin, termasuk ke dinas. Termasuk juga untuk para tenaga asing juga belum ada," kata Edwar.

Hingga 2021 ini, jumlah pekerja yang ada di Provinsi Bengkulu mencapai 39.575 orang, dengan rincian pekerja laki-laki sebanyak 30.369 orang, sedangkan untuk tenaga kerja perempuan sebanyak 9.206 orang. Dengan adanya vaksinasi ini ia berharap, para pekerja yang rata-rata memiliki mobilitas tinggi ini, bisa kebal dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Kita juga masih berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan. Rata-rata mereka itu sudah didaftarkan oleh perusahaan. Ini nanti masih kita koordinasikan dulu. Kalau saat ini ada vaksin massal, dan langsung. Namun sampai kini belum ada, dari tenaga kerja yang mengeluhkan atau melakukan permintaan untuk divaksin," ungkap Edwar.

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, bahwa untuk para pekerja swasta ini, kemungkinan akan masuk dalam sasaran untuk vaksinasi tahap ketiga. Dimana yang direncanakan pelaksanaan pada awal Juli mendatang.

Dan saat ini, pihaknya masih berfokus pada vaksinasi tahap kedua, yang sasaran utama adalah lansia. Apalagi, kemarin berdasarkan data dari Satgas Pencegahan Covid-19 Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu yang kembali menjadi zona merah.

"Vaksinasi terus kita lakukan, apalagi kini Kita kembali merah. Kita imbau terus masyarakat jangan sampai kendor untuk penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ungkap Herwan.

Untuk diketahui, kemarin ada tambahan 30 kasus baru. Dan saat ini total kasus keseluruhan mencapai 8.795 kasus. Sementara untuk kasus yang dinyatakan meninggal ada sebanyak 189 kasus.

"Selain kasus baru, pasien sembuh juga meningkatkan. Kemarin ada 40 pasien, jadi totalnya ada 7.752 pasien sembuh," tukasnya.

Kemudian, ia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi massal ini, bakal difokuskan kepada sasaran Lansia, pasalnya hingga kemarin untuk capaian vaksinasi masih rendah, dan belum mencapai angka 10 persen. Untuk Lansia itu masih di angka 14,5 persen untuk dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua baru mencapai 6,29 persen.

"Alhamdulillah, dengan vaksinasi massal kita sudah meningkat capaiannya," kata Herwan.

Vaksinasi untuk para lansia ini terus dikebut, lanjut Herwan, dikarenakan Lansia masuk dalam kelompok rentan akan paparan Covid-19. Apalagi, hampir mendominasi kematian pasien Covid-19 dikarenakan faktor komorbid dan lanjut usia.

"Sejauh ini angka kematian akibat Covid-19 di provinsi kita masih didominasi kelompok resiko tinggi. Terutama masyarkat dengan usia di atas 60 tahun, dan memiliki riwayat penyakit penyerta," ucap Herwan.

Saat ini ada  8 daerah masuk zona orange. Dan hanya Kabupaten Lebong yang berstatus zona kuning.

Meskipun jika dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Untuk penyebaran Covid-19 saat ini, diakuinya mulai melandai. Kendati demikian, ia tetap meminta agar semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: