HONDA

Kasus Covid-19 di Jawa Melonjak, Perketat Prokes Transportasi Antar Pulau

Kasus Covid-19 di Jawa Melonjak, Perketat Prokes Transportasi Antar Pulau

 

BENGKULU - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus positif Covid-19 meningkat tajam hingga 92 persen dalam empat pekan terakhir di Indonesia. Menurutnya, ada enam provinsi di Pulau Jawa menyumbangkan kenaikan kasus Covid-19 mingguan tertinggi. Berdasarkan data pada 20 Juni 2021, kenaikan tertinggi terjadi di DKI Jakarta.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ke wilayah Sumatera terutama melalui jalur transportasi darat, Dirlantas Polda Bengkulu melakukan pemantauan penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di PO bus antar pulau yang mengangkut penumpang dari Provinsi Bengkulu ke Pulau Jawa maupun sebaliknya.

Dalam Sidak yang dilakukan di PO SAN yang berada di Kelurahan Pengantungan Kota Bengkulu, Kamis (24/6) siang, Dirlantas Kombes Pol Sumardji mengingatkan pengelola untuk pengetatan prokes bagi kendaraan dan penumpang yang datang dari Pulau Jawa.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap PO yang dijadikan transit tempat berkumpulnya para penumpang yang akan pergi dari Sumatera ke Jawa maupun sebaliknya, prokesnya harus betul-betul diperhatikan," kata Sumardji.

Dalam kegiatan tersebut dirinya meminta setiap pengelola mengatur kapasitas penumpang yang berada di dalam bus dengan tidak terlalu padat seusai prokes. Jika didapati PO bus tidak mentaati aturan keberangkatan pada masa Covid-19 dengan penerapan prokes tentu akan diberlakukan sanksi yang berlaku.

"Dari pantauan kita memang sudah diterapkan, namun kita minta lebih ditingkatkan lagi. Sudah ada aturan dan ketentuannya, jika melanggar dan tidak mengikuti ketentuan tentu akan ada saksi berupa penghentian operasional," tambah Sumardji.

Peningkatan tersebut perlu guna mencegah masuknya dan bertambah meningkatkan penyebaran Covid-19. Sementara itu, Marketing PO SAN Yanto mengatakan sejauh ini pihaknya masih patuh terhadap prokes. Terkait jumlah kapasitas penumpang dalam bus pihak pengelola hanya menerapkan 60 persen dari kapasitas total dalam bus.

"Kita tetap melayani penumpang yang datang dari Jawa, namun ketentuannya setiap penumpang dari Jawa ini kalau mau berpergian harus melakukan antigen terlebih dahulu. Untuk kapasitas bus kita hanya menerapkan 50-60 persen dari kapasitas kursi perhari yang kota sediakan," pungkas Yanto. (tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: