Ular Phyton di eks Taman Remaja Gagal Dievakuasi BKSDA, Warga Was-was
BENGKULU - Ular phyton diperkirakan sepanjang 6 meter masih berkeliaran di eks kawasan Taman Remaja Kelurahan Lingkar Timur Kota Bengkulu. Hal ini membuat warga setempat was-was karena ular phyton ini tidak hanya 1 ekor tapi diperkirakan 3-4 ekor, dan juga sudah memakan sejumlah hewan peliharaan warga.
BACA JUGA: Empat Ular Phyton Masih Berkeliaran, Dekat Taman Remaja, Memangsa Ternak
Diketahui ular phyton tersebut sudah berkeliaran sejak lebaran haji tahun lalu. Namun tak satupun warga yang berani mendekat. Beberapa waktu lalu ular pyhton tersebut tertangkap warga sedang memangsa seekor anjing milik warga setempat.
"Ular phyton itu udah ada sejak lebaran haji lalu. Hewan disini rata-rata sudah dimakan ular itu. Anjing sudah 3 sampai 4 ekor dimakan. Anjing saya sudah dimakan nya seekor," kata Ucok panggilan akrab Sitohang (41) warga setempat, Minggu (27/6).
Ia menambahkan, warga sekitar sudah pernah melaporkan keberadaan ular phyton ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Saat itu pihak BKSDA datang, hanya saja waktunya terlambat. "Ular itukan ada jeda saat mereka ingin melilit hewan yang ia makan. Tapi BKSDA tidak ada yang berani. Mereka nampaknya tidak berani ambil resiko karena ularnya itu besar," terang Ucok.
Ular phyton tersebut diduga ular yang ada kebun binatang taman remaja dahulu. Di saat kebun binatang taman remaja tersebut masih ada, diketahui beberapa hewan banyak yang lepas dan hilang.
"Itu bisa jadi ular yang ada di kebun binatang taman remaja dulu. Ular masih kecil-kecil kemudian lepas, sekarang berkeliaran di semak-semak warga sampai mereka punya anak," beber Ucok. BACA JUGA : Tak Punya Motor, Dua ABG Nekat Mencuri
Lanjut Ucok, selain memakan hewan peliharaan warga, biawak yang ada di kawasan tersebut juga menjadi santapan ular karena sudah tidak terlihat keberadaannya.
Terlebih lagi lokasi yang menjadi tempat ular phyton ini adalah rawa bukan jalan datar. Sehingga ular-ular ini pun betah menjadikan tempat tinggal sampai berkembang biak.
"Bukan hanya satu ekor, ada 3 sampai 4 ekor ular phyton yang sampai saat ini belum ditangkap satu pun. Kita sudah panggil pawang ular dan sebagainya. Tidak ada yang berhasil. Yang kita takutkan karena stok makanan mereka tidak ada lagi, hewan kami habis dia makan, takutnya manusia lagi yang mereka makan," keluhnya.
"Hari ini ada yang punya tanah datang menyemprot semak-semak yang mereka punya dengan air pembasmi virus hama. Gunanya untuk memancing ular phyton keluar dari semak-semak," sambung Ucok.
Perasaan was-was juga menghantui pedagang di kawasan eks kebun binatang Taman Remaja. Weni pedagang pempek panggang takut jika ular phyton tersebut muncul tiba-tiba.
"Di sini masih banyak anak kecil bermain kalau sudah sore, takutnya ular tersebut memangsa anak-anak, orangtuanya tidak tahu. Dan juga ular tersebut ukurannya sudah ukuran besar," tukas Weni. Baca Selanjutnya >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: