HONDA

Butuh Suntikan Modal Rp 23 Miliar, Wagub Minta Perbankan Bantu PD Bimex

Butuh Suntikan Modal Rp 23 Miliar, Wagub Minta Perbankan Bantu PD Bimex

 

BENGKULU -  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berpotensi untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi Bengkulu, salah satunya adalah Bimex. Namun untuk mengembangkan usah dan mendapatkan keuntungan untuk dijadikan PAD, perusahaan daerah ini membutuhkan suntikan modal paling tidak sebesar Rp 23 miliar.

Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah mengatakan, untuk Bimex yang sudah berubah status menjadi perseroda perlu didukung penuh. Bahkan bukan hanya oleh anggaran dari penyertaan modal pemprov saja, namun juga oleh pihak lain khususnya disektor perbankan.

“Dan saat ini terkendala masalah modal. Nanti dibantu permodalan dari pihak perbankan, modal Rp 23 miliar ini saya rasa bisa itu kecil, apalagi jika dibagi 4 bank kan," kata Rosjonsyah.

Dijelaskannya, ia juga ingin melihat sejauh mana legalitasnya Perseroda Bimex ini. Apakah ada perlu koreksi-koreksi, mengingat Bimex ini perusahaan daerah. Juga dari sisi kualitas kantor juga menjadi perhatian, untuk itu ia juga melakukan kunjungan langsung ke kantor Bimex, dan puas dengan kondisi kantor Bimex saat ini.

Sementara itu saat ini pemprov telah menggelontorkan penyertaan modal bagi Perseroda Bimex dari Pemprov Bengkulu dan bersumber dari APBD sebesar Rp 2,7 Miliar dari total Rp 11 Miliar yang tercantum dalam perda. “Sebab itu perbankan saya minta wajib bantu, bantuan itu berupa pinjaman lunak bagi perseroda," sambung Rosjonsyah.

Ditambahkan, Karo Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Anzori Tawakal ada 4 bank yang hendak mengucurkan modal kepada Bimex. Seperti, dari Bank Mandiri, Bank Bengkulu, BNI 46, dan BSI.

“Semuanya memiliki komitmen yang sama untuk membangun bisnis Bimex. Terutama terkait dengan usaha memindahkan batubara dari stokpile ke kapal, bangunan pangkalan gudang LPG 3 kg bekerja sama dengan PT Pertamina retail, pembangunan jembatan timbang yang akan dipakai untuk area masuk pelabuhan Pulau Baai,” kata Anzori.

Selain dari 4 bank dalam provinsi ini, ia juga mendapatkan informasi bahwa dari Bank Jambi juga berminat untuk memberikan modal ke Bimex. “Mereka akan mendukung Bimex ini, dan kami akan tindakan lanjut sesama direksi Bimex. Bahkan dari Bank Jambi juga berminat, mereka juga kan sudah melihat,” paparnya.

Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Perseroda Bimex, Ir Frentindo mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh wagub. Dimana sudah memfasilitasi rapat bersama dengan pihak perbankan se-Provinsi Bengkulu. Dalam rangka menunjang kebutuhan operasional Bimex ke depan. Artinya dari pembiayaan ini Pemprov Bengkulu mengharapkan juga dukungan dari sektor perbankan. Dari kebutuhan itu diajukan Rp 23,7 miliar.

“Karena yang 8,4 itu sudah kita selesaikan dari pembangunan gudang gas LPG.  Dari 23 miliar ini untuk operasional pelabuhan, memang ada beberapa peralatan yang kita butuhkan,” kata Frentindo.

Sementara itu, pihaknya juga memprediksi jumlah omzet yang akan didapat dalam kurun waktu dua tahun mendatang. Dengan suntikan modal sebanyak Rp 23,7 miliar tersebut.

"Omzet yang kita targetkan dari pembiayaan ini dengan waktu pengembalian modal selama 18 bulan sampai 21 bulan. Artinya omzet yang didapat itu sekitar 1,3 miliar per bulan. Dari kebutuhan permodalan kita sebanyak 17 miliar. Artinya ini kan tidak sampai 2 tahun kita bisa mengembalikan permodalan," jelas Frentindo. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: