HONDA

Pesta Pernikahan Bakal Kembali Dilarang, Klaim Data Satgas Covid-19 Berbeda

Pesta Pernikahan Bakal Kembali Dilarang, Klaim Data Satgas Covid-19 Berbeda

 

BENGKULU - Pemprov Bengkulu, Pemkot Bengkulu, Forkopimda Provinsi dan Forkopimda Kota Bengkulu menggelar coffee morning bertempat di Balai Semarak Provinsi Bengkulu, Jumat (2/7) pagi. BACA JUGA: Ketersediaan Oksigen di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Masih Aman

Pertemuan tersebut membahas situasi terkini mengenai peningkatan Covid-19 di Provinsi Bengkulu khususnya di Kota Bengkulu sebagai daerah penyumbang kasus tertinggi.

Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan beberapa poin dibahas dalam pertemuan tersebut. Diantaranya mulai dari sinkronisasi data peningkatan Covid-19 antara Pemprov Bengkulu dan Pemkot Bengkulu.

Serta pembatasan kerumunan di wilayah Provinsi Bengkulu termasuk kegiatan pesta pernikahan yang kemungkinan kembali akan dilarang untuk sementara waktu.

"Beberapa hal yang kita bahas, salah satunya pembatasan kerumunan seperti pesta pernikahan yang kedepan mungkin akan kita tiadakan untuk sementara waktu," kata Rosjonsyah.

Rosjonyah menambahkan saat ini regulasinya sedang dilakukan pembahasan melibatkan DPRD Provinsi Bengkulu, setelah adanya regulasi pemberlakuan pembatasan kerumunan akan dilakukan.

"Kita coba bikin regulasinya nanti, mungkin usai lebaran haji ini akan diberlakukan termasuk larangan diadakannya pesta pernikahan. Akan kita coba selama dua minggu, mungkin setelah itu diberlakukan mudah-mudahan Covid-19 bisa menurun," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut juga fokus membahas penanganan Covid-19 yang terjadi di Kota Bengkulu, lantaran Kota Bengkulu menjadi salah satu wilayah tertinggi pemaparan Covid-19 menurut data provinsi.

Menanggapi itu, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan saat ini data dari Satgas Covid-19 Provinsi dan Satgas Covid-19 Kota Bengkulu berbeda. Sehingga menimbulkan persepsi mengkhawatirkan bagi masyarakat, yang selanjutnya data tersebut ke depan diharapkan untuk dilakukan sinkronisasi.

"Kita mencoba menyamakan data disini, karena data satgas Covid-19 provinsi dan Kota Bengkulu ini berbeda. Ada jumlah data yang tidak sinkron, nah ketidaksinkronan ini perlu dicari tahu apa penyebabnya. Agar sinergitas penanganan Covid-19 ini bisa kita lakukan bersama," terang Dedy. BACA JUGA: Anggaran Bansos Covid-19 Pemkot “Dibidik” Polres, Pengadaan Beras dan Stiker, Temuan BPK

Ke depan kembali akan dilakukan pertemuan untuk membahas penanganan Covid-19 di Bengkulu. Untuk regulasi pembatasan kerumunan selanjutnya akan dibahas untuk dilakukan persetujuan bersama. (tok) Simak video berita:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: