HONDA

Bengkulu Hanya Kirim 28 Atlet PON, Lima Diantaranya Berangkat Mandiri 

Bengkulu Hanya Kirim 28 Atlet PON, Lima Diantaranya Berangkat Mandiri 

 

BENGKULU - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu memutuskan jumlah atlet dan kontingen yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada 2-15 Oktober mendatang hanya 28 orang. Dengan rincian, 23 atlet berangkat dengan biaya Pemprov, sementara 5 lainnya, yakni atlet Bulu Tangkis, berangkat secara swadaya.

Plt. Ketua KONI Provinsi Bengkulu, Sanuludin menjelaskan jumlah ini merupakan hasil penyisiran atlet ini dengan mempertimbangkan arahan Gubernur Bengkulu, dr. H. Rohidin Mersyah beberapa waktu lalu. Dimana Gubernur berpesan untuk mengirimkan atlet yang dipastikan meraih medali di ajang nasional itu.

“Kita putuskan hanya akan mengirimkan 23 atlet. Selain itu, ada 5 atlet bulutangkis yang berangkat mandiri," papar Sanuludin saat dikonfirmasi oleh RB kemarin.

Untuk diketahui, dari rincian atlet yang berangkat itu diantaranya atlet binaraga, angkat besi, muaythai, tenis lapangan, atletik, gulat, tinju, selam, billiar, kempo, panjat tebing, karate, dan silat. Sedangkan untuk Cabor bulu tangkis ini menggunakan biaya mandiri, dengan 5 atlet dan 2 pelatih.

“Jadi ada 23 atlet dan 15 pelatih dari 13 Cabor itu, sehingga totalnya 45 yang ditambahkan dari tim bulutangkis," sebutnya.

Dijelaskannya, terkait dengan pengiriman atlet ke PON XX Papua dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19 dan juga situasi Papua saat ini. Sehingga untuk cabor beregu bakal tidak diikutkan ke ajang PON itu. Yakni cabor voli dan sepak bola.

“Terhadap atlet yang dinyatakan lulus PON tapi tidak di berangkatkan pemerintah dan KONI Bengkulu menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," Kata Sanul. Kemudian, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan pendaftaran ke PB PON. Pasalnya, di bulan Juli ini merupakan waktu terakhir pendaftaran atlet pelatih dan pendukung PON dari masing-masing peserta.

“Segera ya, ini untuk memberikan kesempatan kepada tuan rumah menyiapkan akomodasi konsumsi dan transportasi peserta, setelah ini tidak ada lagi peluang untuk penambahan atlit atau pelatih dari peserta,” jelas Sanuludin.

Ditambahkan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman bahwa, keputusan untuk tidak memberangkatkan cabor beregu ini, sudah menjadi kebijakan bersama. Ini diambil karena mempertimbangkan kondisi keamanan dan pandemi dan kondisi KONI saat ini yang kurang kondusif. Maka diputuskan bahwa yang akan diberangkatkan adalah atlet-atlet perorangan.

“Penetapan jumlah atlet dan pelatih itu sudah menjadi kesepakatan antara pemerintah dan KONI Provinsi Bengkulu. Tentu dengan berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan kemanan, keselamatan  dan kesehatan peserta,” imbuhnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: