Pandemi Covid-19, Investor Bengkulu Tumbuh
BENGKULU – Meski pandemi Covid-19 yang belum selesai, tidak menyurutkan semangat investor asal Bengkulu untuk aktif berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BE). Terbukti sampai dengan Juni, jumlah Singel Investor Identification (SID) dengan menggunakan KTP Bengkulu sudah mencapai 26.323. Jumlah ini telah mengalami peningkatan sebesar 59 persen sejak awal Januari 2021. Jumah mengalami peningkatan luar biasa meski saat itu Covid-19 masih tinggi.
Semakin baik tingkat literasi masyarakat di Bengkulu terhadap Pasar Modal, dan membaiknya ekonomi masyarakat walau masih dilanda wabah menjadi sebab meningginya jumlah investor.
Pelaksana Harian Kepala BEI Bengkulu, Bayu Saputra Ramadhan jumlah itu untuk semua jenis investor baik saham maupun obligasi. Saham adalah adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Kata saham sendiri diambil dari bahasa arab. Dalam literatur fiqih, saham diambil dari istilah musahamah yang berasal dari kata saham bentuk jamaknya ashum atau suhmah yang artinya bagian, bagian kepemilikan.Artinya pemilik saham adalah pemilik perusahaan.
Sedangkan obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi perjanjian antara perusahaan emiten sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana. Penerbit obligasi wajib membayarkan bunga secara rutin serta melunasi pokok pinjaman saat jatuh tempo.
“Untuk Jumlah investor (SID) khusus saham 12.651. Meningkat 49% sejak awal Januari 2021, sedangkan sisanya dalah jenis lain seperti obligasi misalnya,” kata Bayu kepada Rakyat Bengkulu kemarin.
Jumlah transaksi saham Jan-Jun 2021, Rp 278 miliar (nilainya sudah mencapai 74% dari total transaksi tahun 2020).Jumlah frekuensi transaksi saham Jan-Jun 2021: 94.262 kali. Meningkat 11% dari tahun 2020. Domisili investor saham terbanyak di Kota Bengkulu (6.556). Lalu Rejang Lebong (1.627). Lalu Bengkulu Utara (1.250).Investor aktif (setiap bulan transaksi saham): 1.754 orang (SID). Meningkat 71% dari awal Januari 2021.Investor saham terbanyak berasal dari usia 18-30 tahun sebanyak 9.297 (74%). (iks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: