Rokok Ikut Sumbang Garis Kemiskinan, Win: Tinggi Pengaruhnya
BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut garis kemiskinan tahun 2021 di Bengkulu adalah sebesar Rp Rp 530.382,- per kapita per bulan. Angka ini artinya adalah setiap jiwa yang membelanjakan semua kebutuhan selama sebulan diukur dengan rupiah sebesar yang dimaksud.
Mirisnya garis kemiskinan ini meningkat saat dibanding posisi tahun 2020 yang sebesar Rp 527.031,-. Dari standar garis kemiskinan ini peran komoditas makanan mengisi andil paling besar.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME menyebutkan peranan menjadi yang terbesar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. “Besarnya sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 74,33 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 73,74 persen,” jelasnya kepada Rakyat Bengkulu.
Dari prosentase ini terungkap hampir 2/3 dari standar GK habis hanya untuk mencukupi kebutuhan pokok harian seperti membeli beras dengan sumbangan 21,10 persen untuk di perkotaan dan 24, 85 persen di pedesaan.
Menariknya, rokok kretek dan filter, yang digemari tua muda mengisi share sampai 14,83 persen pada masyarakat per kotaan dan 11.42 persen pada masyarakat pedesaan. “Justru rokok tinggi pengaruhnya baik di Kota maupun di desa,” bebernya.
Komoditi terbesar ketiga yang menyumbang GK di perkotaan adalah telur ayam ras, yang memberikan sumbangan 4,01 persen terhadap GKM sedangkan di daerah pedesaan adalah cabai merah sebesar 4,17 persen. Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik dan pendidikan.
Persoalan kemiskinan kata Win bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan pemerintah juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Pada periode Maret 2020-Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2020 sebesar 2,40 dan pada Maret 2021 sebesar 2,57. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan dari 0,56 menjadi 0,62 pada periode yang sama. (iks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: