Warga Tolak PCR, Dinas Kesehatan Lebong Kesulitan Tracing
AMEN - Zona kuning Covid-19 yang disematkan untuk Kabupaten Lebong, belum sepenuhnya dipercaya masyarakat. BACA JUGA: Penambahan Pasokan Oksigen Terkendala Transportasi
Sampai saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong belum bisa maksimal menangani wabah asal Cina itu.
Bahkan sekadar untuk tracing, dinas kesehatan masih mengalami kesulitan.
Disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Lebong, Rachman, SKM, M.Si, pihaknya kesulitan melakukan tracing karena banyak warga yang menolak diswab Polymerase Chain Reaction (PCR).
''Padahal orang bersangkutan swab antigennya positif,'' kata Rachman.
Tracing itu, lanjut Rachman, harus dilakukan untuk mendeteksi titik penyebaran Covid-19.
Namun tidak ada aturan yang bisa memaksa masyarakat menjalani swab PCR. ''Rata-rata masyarakat menolak PCR karena takut,'' terang Rachman.
Sejauh ini Dinkes hanya bisa mewajibkan warga yang swab antigennya positif melakukan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.
Tetapi tidak ada jaminan warga bersangkutan benar-benar menjalani isolasi. ''Seperti itulah kendala yang banyak kami temui di lapangan,'' ungkap Rachman.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam 3 pekan terakhir, terdeteksi 5 orang warga Lebong yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Itu sesuai swab antigen yang hasilnya positif. Tetapi belum bisa dinyatakan positif Covid-19 karena belum dilakukan swab PCR karena orang bersangkutan menolak.
''Bahkan pemakamannya juga tidak dilakukan sesuai standar prokes (protokol kesehatan, red) korban Covid-19,'' demikian Rachman. (sca) Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: