HONDA

Satgas Gencarkan Operasi Yustisi, Total 107 Pelanggaran di Bengkulu Tengah

Satgas Gencarkan Operasi Yustisi, Total 107 Pelanggaran di Bengkulu Tengah

 

BENGKULU TENGAH- Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri dan beberapa OPD terkait terus gencar melaksanakan operasi yustisi di seluruh kecamatan. Hal itu dilakukan karena masih banyak warga yang melanggar protokol kesehatan (prokes).

Kepala Satpol PP Bengkulu Tengah, Gunawan R, SE, MM mengatakan, operasi yustisi digelar di setiap titik keramaian yakni pasar, bank, mini market hingga fasilitas umum lainnya.

"Kita mencatat ada 117 yang melanggar dan sudah kita berikan teguran. Bengkulu Tengah saat ini kasus warga terpapar Covid-19 selalu bertambah setiap hari, karena itu prokes jangan diabaikan,” tegasnya.

Gunawan menambahkan, ke depan pihaknya akan terus menggelar operasi yustisi ini. Tujuannya tidak lain untuk membuat kesadaran masyarakat dan pelaku usaha agar bisa menerapkan prokes dengan disiplin. Ia sangat berharap masyarakat untuk bisa mematuhi prokes untuk kepentingan bersama.

Apabila warga, pengelola fasilitas umum dan semua pelaku usaha sudah menerapkan prokes dengan ketat, maka penambahan warga yang terpapar Covid-19 diharapkan tidak akan meningkat drastis seperti saat ini. “Sebab sebelum bulan Juni, kasus Covid-19 di Bengkulu Tengah tidak drastis meningkat. PPKM saat ini diterapkan karena wabah Covid-19 ini terus bertambah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Bengkulu Tengah, Ns. Gusti Miniarti, S.Kep, MH menjelaskan, sebelum bulan Juni lalu kasus warga terpapar Covid-19 hanya 249 orang, meninggal dunia karena terpapar Covid-19 lima orang. Akan tetapi dari tanggal 1 Juni hingga saat ini, kasus warga terpapar Covid-19 meningkat drastis hingga mencapai 580 kasus dan warga meninggal dunia menjadi 16 orang.

"Dari data di atas membuktikan saat ini kasus Covid-19 meningkat, baik itu yang terpapar dan meninggal dunia. Dari 580 kasus tersebut, warga yang masih menjalankan isolasi sebanyak 156 kasus, meninggal dunia 16 orang dan sudah dinyatakan sembuh sebanyak 505 orang," terang Gusti.(jee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: