HONDA

Ekonomi Bengkulu Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19

Ekonomi Bengkulu Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19

BENGKULU - Musim pandemi Covid -19 yang belum berakhir sampai memasuki bulan Agustus ini tidak sampai menurunkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu. Justru menariknya, periode April sampai Juni alias triwulan ke-2 tahun 2021 lalu, ekonomi Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan sebesar 6,29 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan Pertumbuhan ekonomi triwulan 2 tahun 2021 bila dibanding demean triwulan yang sama tahun 2020 pertumbuhannya cukup besar. “Justru saat itu Pertumbuhan eekonomi Bengkulu malah turun sebesar 0, 74 persen,” ungkapnya kemarin.

Perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan II-2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 19,98 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 12,14 triliun.  Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 16,69 persen dan jasa keuangan sebesar 14,85 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 12,98 persen.

Ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan II-2021 (q-to-q) sebut dia mengalami pertumbuhan sebesar 4,70 persen dibandingkan triwulan I-2021. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan sebesar 13,78 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 20,13 persen.  Ekonomi Provinsi Bengkulu semester I-2021 (c-to-c) mengalami pertumbuhan sebesar 2,30 persen dibandingkan semester I-2020. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan sebesar 12,25 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 5,61 persen.

“Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan II-2021 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 28,88 persen. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,50 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 10,39 persen,” tambahnya.

Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 61,46 persen. Secara spasial, seluruh provinsi di Pulau Sumatera mengalami pertumbuhan (y-on-y). Pertumbuhan ekonomi terbesar dialami Provinsi Kepulauan Riau, yakni sebesar 6,90 persen. Adapun, Provinsi Bengkulu berada di posisi ketiga dengan pertumbuhan ekonomi (y-on-y) terbesar, yakni sebesar 6,29 persen. (iks)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: