HONDA

15 Order Melayang, Rugi Rp 100 Juta, Pelonggaran PPKM, Bisnis WO Kembali Bergairah

15 Order Melayang, Rugi Rp 100 Juta, Pelonggaran PPKM, Bisnis WO Kembali Bergairah

Pemerintah sudah memberlakukan pelonggaran PPKM Kota Bengkulu dari Level 4 turun menjadi level 3. Dampaknya adalah pesta pernikahan dapat digelar. Tentu hal ini berdampak positif bagi usaha wedding organitation (WO) yang telah lama terjepit ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini. Berikut liputannya.

IKSAN AGUS ABRAHAM, Kota Bengkulu

KEPUTUSAN pemerintah melonggarkan PPKM di Kota Bengkulu disambut sukacita pengusaha terutama dari kalangan WO yang bergerak dibidang jasa perlengkapan pesta pernikahan. Alasannya adalah cahaya kebangkitan jasa penyediaan pernak-pernik pesta mulai dari dekorasi, baju pengantin, termasuk tata rias mulai memperlihatkan titik terang.

“Alhamdulillah kalau memang seperti itu keputusannya,” kata Ummi Rossy, Owner Rossy Salon di Jalan Bangka Pasar Minggu Kota Bengkulu kemarin (12/8).  Ummi mengaku sejak diberlakukan PPKM level 4, mulai 3 Juli lalu, usahanya semakin terjepit. Tak satupun order yang bisa direalisasikan karena pemesan khawatir tidak boleh menggelar pesta selama masa PPKM level 4 berjalan.

“Seingat Ummi ada 15 pesanan terpaksa harus batal, yang jika dirupiahkan menembus angka Rp 100 juta. Padahal uang sebesar itu, sangat Ummi harapkan untuk  membayar biaya listrik Rp 1 juta per bulan, membayar gaji karyawan, membeli bahan-bahan untuk  perawatan alat pengantin plus membayar cicilan utang di Bank. Tapi semua itu Ummi ikhlas jalani, walau harus pinjam kiri-kanan kepada anak-anak Ummi sendiri,” katanya.

Sebenarnya anak-anak Ummi Rossy juga butuh uang itu, untuk  meneruskan usaha-usaha mereka yang juga disektor jasa pernikahan, seperti penyediaan tendanya. Yang paling Ummi ingat order tanggal cantik yang sering dinanti-nanti pasangan muda-mudi yang akan menikah yakni tanggal delapan bulan delapan. Mereka umumnya menunda tanggal pesta yang harus diselenggarakan.

Dampaknya perkiraan uang masuk jadi meleset, sehingga, terpaksa mencari dana lain untuk menutupi kebutuhan yang harus diselesaikan. Ummi Rossy yang telah 25 tahun  menggeluti bisnis Jasa Pernikahan mengaku tahun 2020 hingga sekarang atau sejak terjadi Pandemi merupakan tahun-tahun yang sangat sulit melakoni bisnis.

Sebelumnya meski jasa pernikahan masih sepi tetapi masih bisa mendapatkan uang walau tidak terlalu besar. “Dulu sebelum pandemi Ummi bisa mendapatkan order hingga Rp 60 juta untuk  sebuah pesta pernikahan, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Meski begitu dengan dijadikan Kota Bengkulu masuk level 3 PPKM, sudah sangat disyukuri, sehingga kegiatan pesta sudah dapat diselenggarakan walau jumlah tamu terpaksa dibatasi,” sambungnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: