HONDA

Aset Berpotensi Dilelang, Puskud Ngadu ke Gubernur

Aset Berpotensi Dilelang, Puskud Ngadu ke Gubernur

BENGKULU - Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Provinsi Bengkulu beberapa waktu ini, kesulitan membayarkan angsuran sebesar Rp 4 juta ke Bank Bengkulu. Sehingga dikarenakan tidak bisa bayar angsuran ini, aset yang menjadi agunan pinjaman itu, berpotensi dilelang.

Ketua Puskud Provinsi Bengkulu, M Ridwan mengungkapkan bahwa di tahun 2005 pengurus Puskud meminjam uang dengan BPD Rp 500 juta. Namun hingga tahun 2016 belum pernah diangsur. Setelah mendapat pemberitahuan dari Bank Bengkulu, Puskud mulai mengangsur namun hingga Juni 2020 baru terangsur Rp 64 juta.

"Dampak pandemi ini, sebabkan kita tidak mampu lagi membayar angsuran pinjaman. Apalagi di awal pandemi lalu, namun saat ini Puskud mulai bangkit, kita sudah mulai ada hasil. Jadi kita minta kebijakan untuk bisa diberikan toleransi waktu," jelasnya.

Dijelaskannya, pihaknya khawatir jika nantinya kehilangan aset. Sehingga Puskud Provinsi Bengkulu audiensi dengan Gubernur Rohidin Mersyah dan kepala OPD terkait, untuk mendapatkan solusi atas persolaan ini.

"Kita ingin komunikasikan ini dengan BPD, Kepala Dinas Koperasi dan Gubernur. Alhamdulillah pada kesempatan ini kita sudah dapat kesepakatan untuk kembali melakukan angsuran," ucap Ridwan.

Apalagi, garam yang jadi produk andalan Puskud saat ini penjualannya berangsur membaik seirama dengan kasus Covid-19 yang semakin menurun. Dirinya optimis Puskud mampu mengembangkan usahanya.

Terkait hal tersebut, Gubernur Rohidin Mersyah meminta Puskud memaksimalkan aset yang ada secara produktif dan meminta Puskud segera menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) di awal tahun.

"Eksistensi ekonomi desa ini kita ingin tetap ada, karena menjadi pilar ekonomi. Kedua, tentu regulasi perbankan juga harus dipatuhi. Makanya tadi saya putuskan berikan kesempatan beberapa bulan kedepan, dengan mengukur kemampuan pihak Kuspud untuk melakukan angsuran secara disiplin," sampai Rohidin.

Untuk diketahui, hasil dari audiensi ini akan dijadikan bahan pertimbangan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Yang selanjutnya akan dikoordinasikan dengan pihak Bank Bengkulu dan OJK. Sehingga, bisa menjadi bahan pertimbangan atas persoalan tersebut.

"Juga bisa mengembangkan aset dari Puskud," tutupnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: