HONDA

Banjir di Mukomuko, Dua Badan Jalan dan Satu Jembatan Ambrol

Banjir di Mukomuko, Dua Badan Jalan dan Satu Jembatan Ambrol

 

MUKOMUKO – Banjir kembali menyebabkan kerusakan pada infrastruktur jalan dan jembatan. Terdata kemarin, akibat banjir Minggu (19/9), dua titik badan jalan dan satu titik jembatan, ambrol. Karena struktur bangunan di bawahnya tergerus air.

Dikatakan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Mukomuko, Budiarto, ST, kerusakan itu pada jalan di Kelurahan Banda Ratu Kecamatan Kota Mukomuko menuju RSUD Mukomuko. Lalu di jalan Sukarami Kota Mukomuko. Juga ada satu jembatan yang berlokasi di salah satu ujung jalan komplek perkantoran Pemkab Mukomuko yang terdapat lubang cukup besar.

Khusus di jembatan tersebut, penanganan darurat dilakukan Dinas PUPR.  Menimbun koral sebanyak 8 truk. ‘’Tindakan darurat untuk mencegah amblesnya badan jembatan. Mengingat bagian yang ambrol, tepat di salah satu sisi pondasi jembatan, penghubung dengan badan jalan. Kalau pondasi jembatan sepertinya masih kokoh,” terang Budi seraya menunjukkan bekas-bekas aliran air.

Tidak hanya itu, kerusakan di lokasi lainnya juga ditangani pihaknya. Mengingat sangat membahayakan pengendara yang melintas. Terlebih lagi, ruas jalan dan jembatan itu, merupakan kewenangan Pemkab Mukomuko. “Kita juga berikan rambu untuk pengingat pengendara yang melintas,” kata Budi.

Selain itu, material dan peralatan seperti alat berat sudah didatangkan. Khususnya pada lokasi yang membutuhkan dukungan alat berat. Ini juga untuk pencegahan kerusakan semakin parah.

“Khusus di jalan mengarah RSUD, pengendara masih bisa melintas di jalur sisi kanan. Termasuk di jembatan yang bagian sayapnya ambles. Tapi harus sangat berhati-hati. Kecuali jalan yang berlokasi di Sukarami untuk sementara tidak bisa dilewati. Pengendara harus melintas menggunakan jalan alternatif,” sampainya.

Untuk perbaikan permanen membutuhkan perencanaan dan anggaran yang memadai. Membutuhkan waktu dan penganggaran di APBD Kabupaten Mukomuko. “Kita hanya penanganan darurat yang dilakukan. Bagaimana pengendara dapat melintas dengan aman. Setelah itu, baru kita upayakan penanganan perbaikan permanen,” jelas Budi.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: