Industri Kopi Tumbuh 250 Persen
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan mencapai 250 persen dalam 10 tahun terakhir.
Tercatat, saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Adapun luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta ha dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun.
Menurunya, industri kopi memiliki peran yang besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Berhasil memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50 ribu tenaga kerja umum.
“Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15 persen,” kata Airlangga, kemarin (2/10).
Menurut Airlangga, pemerintah saat ini telah memberi dukungan untuk masyarakat mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Realisasi KUR untuk kopi pada 2020 sebesar Rp1,2 triliun dengan 53 ribu debitur dan realisasi KUR industri kopi hingga 21 Juli 2021 sebesar Rp 661 miliar dengan 25 ribu debitur,” ujarnya.
Airlangga menyambut baik kolaborasi yang bisa dilakukan antara pelaku industri kopi Indonesia dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri kopi di Indonesia. “Langkah ini juga akan bertujuan untuk mempromosikan kopi Indonesia di pasar global,” ujarnya.
Industri kopi dikatakan memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di Indonesia. Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha kopi menjadi salah satu buktinya. “Salah satu program pelatihan favorit di Kartu Prakerja adalah pelatihan menjadi barista. Hal ini menunjukkan anak muda sekarang sangat tertarik dengan industri kopi,” terangnya.
Sementara itu, lanjut Airlangga, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia baik melalui food estate berbasis korporatisasi petani. KUR, maupun riset-riset penting untuk menambah nilai kopi itu sendiri.
“Kerja sama internasional baik bilateral, regional, maupun internasional perlu kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk mendongkrak kopi Indonesia menjadi komoditas berorientasi ekspor unggulan baik di pasar tradisional maupun non-tradisional,” pungkasnya.(der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: