HONDA

Gunakan Boneka Sebagai Media Pembelajaran, Guru Harus Menyenangkan

Gunakan Boneka Sebagai Media Pembelajaran, Guru Harus Menyenangkan

BENGKULU - Guru dituntut memahami karakter setiap anak didik yang diasuhnya. Hal ini berlaku untuk  semua umur anak didik. Terlebih usia Taman Kanak-kanak atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Umumnya berumur antara 5-6 tahun. Jika guru paham, maka mengajarkan mereka mengenal aneka pengetahuan jadi lebih mudah.

Kepala Raudatul Athfal (RA) Daar El Qalam Lucia Agustien, S. Pd.I mengatakan sosok guru harus tampil menyenangkan. Menjadi guru yang menyenangkan bagi siswa memang menjadi harapan sebagian besar guru. Untuk menjadi guru yang menyenangkan bagi anak didiknya, seorang guru harus menguasai berbagai keterampilan. Seperti keterampilan sosial yakni bagaimana seorang guru dalam melakukan interaksi dengan anak didiknya. Serta bagaimana pola komunikasi yang dibentuk antara seorang guru dengan siswanya.

“Guru harus menjadi sahabat anak, guru harus bisa masuk ke dunia mereka,” kata Uci sapaan akrabnya. Supaya menjadi guru yang menyenangkan, harus bisa menguasai materi pelajaran, dan sudah tahu apa yang akan disampaikan kepada anak-anak. Anak akan mengikuti apa yang guru sampaikan kalau guru itu bisa mengambil hati mereka,” ungkapnya.

Jadilah guru yang disenangi dan ditunggu kedatangannya. Mereka menunggu dengan  pelajaran-pelajaran baru dan menyenangkan bagi mereka. Buat konsep berbeda dari biasanya. Buat dengan gerakan sebab anak-anak suka bergerak. “Dalam setiap kegiatan ditambah dengan guru bercerita mengunakan boneka cerita,” ujarnya.

Komunikasi antara guru dan boneka seperti yang Uci lakukan mirip  boneka Susan. Anak semangat karena gurunya punya aura positif, selalu senyum  kepada anak. “Tak lupa guru harus membuat media pembelajaran seunik mungkin dan semenarik mungkin,” demikian Uci. (iks)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: