Anggaran Kurang, Insentif Vaksinator Terutang
KOTA MANNA – Insentif vaksinator tahun ini diperkirakan bakal terutang. Sebab Pemkab Bengkulu Selatan hanya menyediakan anggaran Rp 765 juta di APBD Perubahan. Sedangkan hitungan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan, anggaran dibutuhkan untuk membayar 85 tenaga vaksinator ini mencapai Rp 1,5 miliar.
Walaupun anggarannya kurang, Dinas Kesehatan akan merealisasikan pembayaran tunjangan vaksinator ini dalam waktu dekat. Bersamaan dengan tunjangan tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.
"Untuk insentif nakes tergantung pasien yang dilayani dan jumlahnya Rp 2,6 miliar. Dan untuk vaksinator kita akui memang tidak akan cukup, sebab hanya Rp 765 juta dari usulan kita yang mencapai Rp 1,5 miliar," terang Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Siswanto.
Adapun total nakes yang akan menerima insentif yakni 1.526 orang dan tenaga vaksinator Covid-19 sebanyak 85 orang. Para nakes ini terdiri dari nakes RSUD Hasanuddin Damrah Manna, 14 puskemas, rumah sakit swasta dan klinik swasta.
Kepastian pembayaran insentif ini telah disiapkan pemerintah melalui pergeseran anggaran pada September lalu. Untuk jadwal pembayaran Dinkes Bengkulu Selatan menunggu Peraturan Bupati tentang pembayaran insentif ini di Bagian Hukum Setdakab Bengkulu Selatan selesai. Sehingga pembayaran dapat dilakukan terhitung Januari 2021.
Meskipun insentif belum dibayarkan, namun diharapkan petugas tetap bekerja optimal memberikan pelayanan terutama pelayanan vaksin. Terlebih, untuk mendukung capaian yang ditargetkan pemerintah pusat, agar terbebas dari kasus penyebaran virus Corona.
Adapun untuk penanganan kasus Covid-19 sesuai ketentuan Kemenkes dan Perbup diatur sesuai dengan jumlah kasus yang ditangani petugas, sedangkan vaksinator ditentukan insentifnya per bulan.
Sementara itu Kabid P2P Dinkes Bengkulu Selatan Elfa Sari M.Kes menyebutkan, proses vaksinasi terus dilakukan meskipun insentif belum disalurkan sejak Januari 2021. Bahkan data Dinkes, capaian vaksinasi di Bengkulu Selatan dosis I 34,56 persen, dosis II 18,11 persen dan dosis III 0,52 persen.
"Petugas puskesmas setiap hari terus memberikan vaksinasi, apalagi saat ini berkerjasama dengan pemerintah desa untuk meningkatkan capaian vaksinasi 70 persen hingga akhir tahun," pungkas Elfa.(tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: