HONDA

Jalan dan Jembatan Urat Nadi Perekonomian

Jalan dan Jembatan Urat Nadi Perekonomian

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Jalan dan jembatan menjadi sarana infrastruktur untuk mendukung laju perekonomian, ini disampaikan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Menurutnya, jalan dan jembatan bukan hanya sekadar sebagai sarana transportasi. Akan tetapi juga memiliki fungsi ekonomis yang fundamental bagi masyarakat.

"Hari Jalan Tahun 2021 ini agar kita bersemangat membangun, semangat menjaga untuk memelihara dan lebih penting semangat memfungsikan, karena jalan dan jembatan ini menjadi urat nadi perekonomian utama sekaligus infrastuktur yang paling dibutuhkan oleh masyarakat kita," ajak Rohidin, usai menyambangi Jembatan Pulau Baai I A Bengkulu, pada Peringatan Hari Jalan Tahun 2021, Selasa (9/11).

Dijelaskannya, peringatan Hari Jalan Tahun 2021 ini, Gubernur Rohidin mengajak semua elemen untuk sama-sama meningkatkan semangat membangun serta menjaga fasilitas infrastruktur yakni fasilitas jalan dan jembatan.

Bahkan, ia juga juga meminta kepada Balai Pelaksana Jalan Nasional Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR agar memperhatikan pembangunan jalan maupun jembatan khususnya pada daerah yang memiliki kontur tanah kurang baik agar mendapatkan perhatian lebih.

"Tolong ketika konstruksi jalan dan jembatan itu disesuaikan dengan kondisi kontur tanah agar konstruksi tidak cepat rusak. Juga sistem drainasenya dibangun bersamaan, terutama di titik-titik krusial yang punya potensi kerusakan karena aliran air dan sebagainya," pinta Rohidin.

Terpisah, Anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Darmawansyah juga mengingatkan untuk tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur, khusus jalan dan jembatan. Terutama bagi yang beberapa titik yang mengalami kerusakan parah. Apalagi, dalam Raperda tentang RAPBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2022 untuk infrastruktur mengalami penurunan. Untuk itu, ia meminta agar meskipun ada pengurangan estimasi anggaran namun untuk prioritas infrastruktur tetap diutamakan.

"RAPBD 2022, keseluruhan bagus tapi demikian karena ada pengurangan anggaran hampir sekitar Rp 500 miliar. Untuk itu Pemprov, untuk efisiensi anggaran ini harus optimalkan. Tentunya kita menyoroti untuk anggaran di bidang infrastruktur, apalagi sekarang mulai tumbuh dan berkembang untuk angkutan berat di provinsi ini," kata Darmawansyah.

Untuk diketahui, pandemi Covid-19 melandai dan pergerakan ekonomi sudah mulai nampak. Sehingga distribusi hasil bumi pun mulai bergeliat. Mengingat Provinsi Bengkulu masih di dominasi jalan kelas 3, dan juga disebagian titik mengalami kerusakan. Hal ini juga wajib diperhatikan. Didamping anggaran juga untuk penanganan dampak pandemi Covid-19.

"Sementara kalau kita melihat rancangan APBD untuk infrastruktur ini minim. Provinsi Bengkulu ini, untuk jalan, Jembatan, irigasi, dan infrastruktur lainnya itu kan hampir memakan dana sekitar hampir Rp 800 miliar itu anggaran tahun lalu ya," pungkasnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: