Sekolah Kotor, Guru Terlambat
ARGA MAKMUR, rakyatbengkulu.com – Bupati Bengkulu Utara (BU), Ir. H. Mian terlihat kesal saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMPN 3 BU, Selasa (4/1). Kedatangan bupati untuk melihat situasi hari kedua belajar tatap muka terutama dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes).
Kekesalan bupati berawal saat pagi itu ia datang, dan melihat sebagian besar siswa sudah masuk ke kelas. Namun saat itu belum semua guru datang ke mengisi pelajaran di kelasnya masing-masing. Termasuk kepala sekolah yang juga belum hadir. BACA JUGA: Sekolah Tatap Muka Masih 50 Persen
Bupati juga tidak menemukan tempat cuci tangan di depan kelas yang sudah diperintahkannya sejak tahun lalu. Bahkan di dalam kelas ada beberapa siswa yang tidak menggunakan masker. Bupati bahkan berinteraksi dan menegur langsung siswa yang tidak menggunakan masker tersebut.
Tak hanya itu, bupati juga melihat lingkungan sekolah yang semrawut. Bahkan rumput-rumput di halaman kelas sudah nampak memanjang dan terdapat bekas-bekas bangunan yang belum dibersihkan, sehingga menambah kesan kotor di sekolah tersebut.
Saat Kadis Dikbud BU, Dr. Agus Haryanto, SE, MM dan Kepala SMPN 3 BU, Syafria Murdiansyah, M.Si datang, bupati langsung menyampaikan kekesalannya. Ia mengaku kecewa melihat kinerja kepala sekolah hingga membuat kondisi sekolah terlihat kotor dan kumuh.
“Ini sekolah dalam kota, saya benar-benar terkejut ada sekolah seperti ini. Kotor, tidak tertata bahkan fasilitas prokesnya tidak lengkap,” tegas bupati.
Bupati dengan tegas meminta Disdikbud melakukan evaluasi pada kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut. Hal ini sebagai contoh bagi sekolah-sekolah lain agar benarbenar disiplin dan profesional dalam bekerja. BACA JUGA: 127 Tenaga Kontrak RSUD Tais Jalani Tes Tertulis
“Saya minta pak kadis untuk melakukan evaluasi. Saya benar-benar kecewa, guru terlambat, sekolah kotor dan tidak tertata. Fasilitas prokes tidak lengkap, bahkan ada yang tidak membawa masker,” sesalnya.
Bupati menuturkan saat ini BU sudah diizinkan untuk melaksanakan belajar tatap muka 100 persen di sekolah. Ini lantaran capaian vaksinasi yang dilakukan sudah melampaui target dari Kemendibudristek. Namun dalam belajar tetap wajib menerapkan prokes.
“Prokes itu bukan saja masker, namun sekolah juga harus menyiapkan tempat cuci tangan di tiap kelas,” terangnya.
Pemkab BU juga tengah gencar melakukan vaksinasi pelajar mulai tingkat SD hingga SMA. Hal ini dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan merupakan program yang berbarengan dengan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Dengan ini kita berharap dukungan semua pihak. Pihak sekolah harusnya menjadi ujung tombak, jangan sampai bekerja asal-asalan, tidak taat prokes, sekolah kotor, tidak disiplin, itu tidak mendudung program pengembangan pendidikan dan pencegahan Covid-19,” tandasnya. (qia)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: