HONDA

Fatal, Mobil Diesel Diisi Pertalite di SPBU Ujung Karang

Fatal, Mobil Diesel Diisi Pertalite di SPBU Ujung Karang

BENTENG, rakyatbengkulu.com - Ini harus menjadi perhatian serius bagi pengusaha SPBU dalam mengawasi pegawainya.

Jangan sampai terjadi kesalahan fatal seperti di SPBU Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Kamis (6/1). BACA JUGA: Upaya Pemkot Kelola Mess Pemda Didukung Penuh Dewan

Pemilik mobil Kijang Innova, Rio ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamina Dex, namun petugas mengisi BBM jenis Pertalite.

Rio menjelaskan, ia meminta kepada petugas untuk mengisikan Pertamina Dex ke mobil miliknya.

Namun pada saat petugas mengisikan BBM ke tangki mobilnya, ternyata BBM yang diisikan tersebut bukanlah Dex. Melainkan BBM Pertalite.

"Kami meminta petugas mengeluarkan BBM Pertalite melalui saluran yang berada di bagian bawah tangki. Kami sangat menyesalkan kejadian ini, karena dapat merusak mobil kami," tegasnya.

Informasi diperoleh rakyatbengkulu.com, pemilik mobil saat mengetahui salah isi BBM langsung mengingatkan petugas SPBU dengan cara baik-baik.

Namun direspon petugas dengan kata-kata yang kurang mengenakkan. Peristiwa ini pun memantik perhatian banyak pihak.

Salah satunya, dari Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Provinsi Bengkulu, Hendri Satrio. BACA JUGA: Alasan Sepi, Pedagang Barukoto Tolak Pindah

“Bisa rusak mobil orang lain. Karena Dex untuk mobil diesel. Tapi diisi Pertalite. Ini harus ditindaklanjuti bukan hanya oleh manajemen SPBU. Tetapi juga pihak Pertamina harus turun tangan dan tindak lanjuti,” kata Hendri.

Saat rakyatbengkulu.com mencoba konfirmasi kepada petugas yang bersangkutan, petugas tersebut tidak ada di tempat.

Namun berdasarkan penjelasan dari petugas SPBU yang lain, Taufiq menjelaskan, semua kejadian ini terjadi karena kesalahan komunikasi.

Tanggungjawab

Pihak SPBU juga sudah mengeluarkan BBM yang salah tersebut dari tangki yang bersangkutan.

"BBM yang salah juga sudah menjadi tanggung jawab dari kami. Bos kami juga sudah berkomunikasi dengan pemilik mobil.

Bisa dikatakan persoalan ini sudah selesai dan tidak akan diperpanjang lagi. BBM tersebut dikeluarkan dari tangki kurang lebih memakan 30 menit," pungkasnya. (jee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"