BANNER KPU
HONDA

2.000 Pelanggan PDAM Tanpa Kepastian

2.000 Pelanggan PDAM Tanpa Kepastian

 

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Sudah memasuki tahun 2022, belum juga ada kepastian kapan air bersih kembali mengalir ke pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan.

Sampai saat ini, 2.000 pelanggan di empat kecamatan, yakni Selagan Raya, Teras Terunjam, Air Manjuto dan Kota Mukomuko, masih tanpa kepastian. Padahal kondisi demikian, sudah menimpa pelanggan PDAM sejak Januari 2021 lalu. Kondisi demikian, sepertinya akan terus berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan. BACA JUGA: DLHK Bantah Keluhan PDAM Soal Bahan Baku Air Bersih

Camat Teras Terunjam, Suryanto, S.Pd, M.Si mengatakan sebagian besar warganya sangat membutuhkan air bersih dari PDAM. Dari delapan desa yang ada di wilayahnya, sebanyak empat desa diantaranya mengandalkan air bersih dari PDAM.

“Ketika PDAM mati suri, sebagian warga menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini sangat dikeluhkan warga,” kata Suryanto.

Bahkan ia sendiri juga menjadi pelanggan PDAM, belum kunjung menerima aliran air bersih dari PDAM. Tokonya miliknya yang ada di Jalan Danau Nibung pun, sudah dipasangi jaringan PDAM. Tapi juga belum mengalir air yang diharapkan.

“Sejak sudah dipasang jaringan PDAM-nya, sampai sekarang, belum pernah mengalir,” ujar Suryanto.

Dikonfirmasi mengenai ini, tidak ditampik Asisten I setdakab Mukomuko, Dr. Abdianto, SH, M.Si. Kondisi itu menurutnya disebabkan adanya kerusakan jaringan PDAM, dan tengah terjadinya kekosongan pengurus.

Diterangnya, pada 2021 lalu terjadi kerusakan jaringan distribusi air baku. Perbaikan jaringan tersebut dilakukan oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII. Pihaknya masih menunggu informasi terbaru dari BWS, apakah penanganannya sudah rampung atau masih dilanjutkan. BACA JUGA: Persoalan Jalan dan Tonase Angkutan Disorot Dewan

“Hingga pertengahan Januari ini, belum ada informasi lebih lanjut, apakah perbaikan sudah selesai atau belum. Jadi belum ada informasi hasil perbaikan jaringan yang rusak. Kami belum bisa ambil langkah lebih lanjut,” kata Abdianto.  

Isi Jabatan

Sedangkan terkait pengisian jabatan pimpinan di PDAM yang kosong, juga belum terselesaikan. Disebabkan saat dibuka pendaftaran, minim jumlah pelamar yang memenuhi ketentuan. Baik itu untuk posisi direktur mapun posisi Dewan Pengawas.

“Ketika dibuka proses penjaringan calon direktur, hanya ada satu orang yang mendaftar dan memenuhi syarat. Oleh karena itu, proses tidak bisa dilanjutkan. Sebab tidak ada pembanding,” terangnya.

Terpisah, Suryadi, S.IP mengaku dirinya saat ini bukan lagi Direktur PDAM Tirta Selagan. Sehingga seluruhnya kini, pegawai PDAM statusnya hanya staf atau karyawan.

“Sekarang ini ibaratnya, pegawai PDAM ini seperti anak ayam kehilangan induk. Tidak tahu apa yang harus dilakukan. Selain itu, pegawai PDAM juga tidak menerima haknya berupa gaji,” sampainya. BACA JUGA: Mayoritas Korban Investasi Bodong, IRT

Menurutnya, Pemkab sudah semestinya menunjuk pengurus sementara PDAM. Dengan adanya pengurus sementara itu, maka kegiatan di PDAM sudah bisa dijalankan, sebab sudah ada yang bisa bertanggung jawab.

“Dengan demikian, setidaknya ada progres perbaikan dari segi pelayanan terhadap pelanggan. Kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan, kasihan para pelanggan PDAM,” pungkasnya. (hue)

Empat Kecamatan Terhenti Dialiri PDAM

  • Selagan Raya
  • Teras Terunjam
  • Air Manjuto
  • Kota Mukomuko

Jumlah Pelanggan

  • 2.000

Air Berhenti Mengalir

  • Sejak Januari 2021 sampai sekarang

Akar Masalah

  • Kerusakan jaringan distribusi air baku PDAM pada tahun 2021
  • Tengah diperbaiki Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII.
  • Terjadi kekosongan Pimpinan di PDAM Tirta Selagan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: