Sudah Langganan Banjir
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Provinsi Bengkulu, tengah dilanda banjir.
Akibat guyuran hujan deras, dalam beberapa hari terakhir. BACA JUGA: Dua Hari Bencana Banjir, Kerugian Ditaksir Nyaris Rp 1 M
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, melalui Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, menjelaskan dampak dari banjir ini, mengakibatkan 87 hektare sawah terendam.
Lalu, 4 hektare kolam rusak, 745 unit rumah terendam, 13 unit rumah rusak, 2 unit sekolah terendam, 1 unit faskes terendam, dan 3 unit kantor terendam.
"Sementara ini untuk taksiran kerugian mencapai Rp 970 juta," sampainya, Senin (7/2).
Dijelaskannya, untuk kondisi terkini bahwasanya air masih menggenangi rumah warga yang terendam banjir.
Akses jalan nasional lintas Bengkulu Sumbar terputus di wilayah Batik Nau. Lalu, akses menuju Desa Tanjung Genting Kecamatan Air Besi masih terisolir.
Sehingga untuk para warga terdampak banjir ini memerlukan kebutuhan yang mendesak.
Diantaranya, makanan, air bersih, dan tenda pengungsi.
Kemudian, kondisi terparah ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
Ada enam kecamatan kebanjiran, jalan nasional lintas Bengkulu Sumbar terputus di Batik Nau serta 1 kecamatan terisolir.
Kondisi terkini tersisa Kecamatan Batik Nau, Cakra dan Urai yang masih tergenang.
"Lainnya sudah berangsur-angsur surut, " imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mencatat ada 8 kabupaten dan kota yang terdampak cuaca ekstrem.
Yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kepahiang dan Mukomuko.
Untuk itu, ia juga mengingatkan agar semua pihak mewaspadai potensi terjadinya bencana banjir.
Khususnya bagi kawasan rawan terjadi banjir.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar mengantisipasi selain persediaan sandang pangan.
Bersinergi
Juga siap mengamankan dokumen dan berkas penting lainnya. BACA JUGA; Jembatan Putus, Warga Berikut Buah Sawitnya Tercebur ke Sungai
"Ini untuk antisipasi, kiranya bisa mengamankan obat obat, berkas berharga, dan lainnya. Antispasi jika terjadi banjir susulan, " tukasnya.
Terkait banjir ini, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H. Yurman Hamedi meminta Pemprov Bengkulu dan Pemda kabupaten kota untuk bersinergi dalam mengatasi bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu.
Pasalnya, ia menilai dalam mengatasi bencana banjir dan tanah longsor yang rentan terjadi di Provinsi Bengkulu terutama saat musim hujan.
Menurutnya, tidak patut dipertanyakan itu menjadi tanggung jawab siapa.
"Sebaliknya, jika itu terus yang kita pertanyakan. Kapan bencana banjir dan tanah longsor di daerah kita bisa teratasi," kata Yurman. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: