HONDA

Fit and Proper, Ini Visi dan Misi Calon Angota BPK RI Periode 2022-2027

Fit and Proper, Ini Visi dan Misi  Calon Angota BPK RI Periode 2022-2027

   

JAKARTA, rakyatbengkulu.com - Komite IV DPD RI melaksanakan rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI masa bakti 2022-2027 di komplek Senayan, (14/2)

Hadir, pimpinan Komite IV Sukiryanto, Darmansyah Husein, Casytha Kathmandu dan Novita Anakotta. BACA JUGA: BPK Sayangkan Ada 1.241 Perjalanan Dinas Dewan Provinsi di Tengah Pandemi, Nilainya Rp 28.9 Miliar

Fit and proper hari pertama ini, dibagi ke dalam tiga sesi.

Sesi pertama dipimpin oleh Sukiryanto, sesi kedua oleh Casytha Kathmandu sesi ketiga oleh Novita Anakotta

“Agenda utama pada fit n proper kali ini adalah untuk mendengarkan visi dan misi calon anggota BPK RI 2022-2027. Fit and proper ini terbuka untuk umum,“ ucap Sukiryanto, mengawali sambutannya.

Pada sesi 1 ini, uji kelayakan diikuti  calon anggota BPK RI yakni Yves S. Palambang, Priyono Dwi Nugroho dan Dori Santosa.

Dori memaparkan empat poin bagaimana Pengembangan Strategi Inovatif yakni pertama Pengembangan Pemeriksaan Strategis atas Pembangunan Daerah.

Salah satu fokusnya adalah dengan berperan aktif mengawal pembangunan nasional RPJMN & melaksanakan pendekatan pemeriksaan SDGs. Strategi kedua yakni pengembangan Big Data Analitics.

“Hal ini sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 & Strategi Renstra BPK untuk Meningkatkan kualitas pemeriksaan secara strategis, antisipatif & responsif, ”papar Dori.

Strategi ketiga Aliansi Strategis (Strategic Alliance). BACA JUGA: Segera Tunjuk Pejabat Definitif Pemprov Bengkulu

Lebih detail strateginya adalah dengan membangun aliansi strategis dengan berbagai institusi yang berwenang serta kolaborasi dengan Lembaga Perwakilan.

Strategi keempat Participatory Audit, dan Penguatan Tata Kelola.

Strategi terakhir ini difokuskan pada Penguatan good governance sesuai best practice serta kolaborasi pemeriksaan dari level pimpinan hingga satker pelaksana.

Paparan kedua disampaikan oleh Priyono Dwi Nugroho.

Priyono mengungkapkan BPK RI perlu didorong menjadi auditor yang auditnya berorientasi pada impact, bukan hanya pada pengeluaran semata.

“Saya terinspirasi dari General Accounting Office (GAO) Amerika Serikat. Audit GAO bergeser dari yang semula voucher audit (pengeluaran) bergeser kepada policy evaluation yang fokus pada planning program budgeting system,” papar Priyono.

Guna mencapai tujuan tersebut, Priyono menambahkan ada 3 strategi akselerasi bagi BPK.

Strategi pertama meningkatkan kapabilitas organisasi pemeriksaan yang modern dan dinamis.

Strategi kedua meningkatkan kualitas pemeriksaan secara strategis, antisipatif, dan responsif

Ketiga, meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap pemeriksaan keuangan negara.

“Guna menjalankan strategi tersebut, diperlukan analisis kebijakan publik di BPK. Selain itu saya menawarkan ada program seconment, menempatkan internal auditor di BPK untuk memahami alur kerja BPK lebih dalam”, tutur Priyono.

Paparan ketiga disampaikan oleh Yves S. Palambang, manyampaikan Hubungan Kelembagaan BPK RI Dengan DPD RI.

Dalam paparannya, Yves memaparkan hubungan DPD RI dan BPK RI yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Dalam Pasal 23 F Ayat 1 disebutkan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden,” ungkap Yves.

Yves melanjutkan BPK harus meningkatkan Kinerja, Integritas dan Profesionalnya dalam rangka mencapai Good And Clean Governance.

Untuk itu, BPK perlu mengupayakan peningkatan Startegic Commitment, Decision and Action (Strategic CDA atau Strategis Komitmen, Keputusan dan Aksi) dengan menerapkan tujuh strategi organisasi.

Yakni, Strategi Perencanaan, Strategis Implementasi, Strategi Koordinasi, Strategi Penilaian Internal.

Strategis Penilaian Eksternal, Strategis Pengawasan dan Strategis Objektivitas.

Menanggapi paparan calon anggota BPK, anggota Komite IV DPD RI menindaklanjuti dengan pertanyaan lebih mendalam.

Senator Sulawesi Barat Ajbar menanyakan lebih lanjut terkait paparan masing-masing calon anggota.

Ajbar mendalami lebih lanjut mengenai resep untuk mengurangi ketimpangan antara daerah terhadap Dori. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: