14 Februari, Pemilu Serentak 2024
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Gaung pelaksanaan Pemilu 2024 dibunyikan. Bertepatan dengan momen 2 tahun menuju hari pemungutan suara yang jatuh pada 14 Februari 2024, KPU RI Senin (14/2) meluncurkan pesta demokrasi lima tahunan itu, di halaman Kantor KPU RI, Jakarta.
Momen peluncuran itu dilakukan dengan melibatkan stakeholder terkait. Mulai dari perwakilan partai politik, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengawas Pemilu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, DPR RI hingga perwakilan masyarakat sipil. Para penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu di semua tingkatan juga hadir secara virtual. BACA JUGA: Airlangga Kumpulkan DPD I Golkar Konsolidasi Pemenangan Pemilu 2024
Ketua KPU RI Ilham Saputra mengatakan, acara itu digelar sebagai bagian dari sosialisasi. Harapannya, semakin banyak masyarakat tahu pelaksanaan pemilu. ’’Kita harap masyarakat bisa aware,’’ ujarnya.
Diakuinya, kesuksesan pemilu membutuhkan dukungan dari stakeholder lainnya. Untuk anggaran misalnya, dukungan pemerintah dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pemilu. Seperti penguatan infrastruktur, kantor KPU di daerah yang kondisinya tidak layak hingga rencana menaikan honor petugas.
’’Semoga (anggaran pemilu) bisa segera diputuskan,’’ jelasnya.
Komisioner KPU Provinsi Bengkulu, Eko Sugianto menjelaskan peluncuran hari pelaksanaan Pemilu dilaksanakan serentak se Indonesia. "Ini baru peluncuran hari H Pemilu serentak 14 Februari 2024, kebetulan hari ini tepat 2 tahun sebelum hari H, " kata Eko.
Dijelaskannya, KPU telah menetapkan 14 Februari 2024 sebagai hari dan tanggal untuk pemungutan suara Pemilu Serentak 2024. Penetapan hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu 2024 itu tertuang dalam Keputusan KPU RI Nomor 21 Tahun 2022.
Pemilihan umum serentak dilaksanakan untuk seluruh daerah pemilihan, di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memilih presiden dan wakilnya. BACA JUGA: Komite IV DPD Tantang Calon Anggota BPK RI Sampaikan Kebenaran Hasil Audit Sepenuhnya
"Iya tanggal 14 untuk caleg. Kalau Kada November 2024 nantinya, " tukasnya.
Sementara itu, rangkaian fit and proper test terhadap calon Komisioner KPU dan Bawaslu RI mulai digelar Komisi II DPR. Para anggota dewan itu banyak menggali terkait terobosan para calon terkait efektivitas pemilu.
Sebanyak delapan calon KPU diuji di hari pertama Senin (14/2). Mereka dihadirkan sesuai urutan abjad. Mulai dari August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Dahliah, Hasyim Asy'ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Idham Holik, Iffa Rosita dan Iwan Rompo Banne.
August mendapat pertanyaan dari Wakil Ketua Komisi II Luqman Hakim. Politikus PKB itu menilai pelaksanaan Pemilu 2019 memunculkan tragedi kemanusiaan. Di mana proses pemungutan dan penghitungan suara menimbulkan korban. ’’(Bagaimana) agar peristiwa pemilu sebagai mesin pembunuh ini tidak terulang kembali,’’ ujarnya.
Anggota Fraksi PKS Teddy Tetiadi. Dia menilai, secara teknis Pemilu 2024 membutuhkan penyederhanaan. ’’Penyederhanaan apa saja yang mungkin dilakukan sehingga relatif sederhana tapi kualitas baik,’’ ujarnya kepada Dahliah, calon komisioner KPU. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: