Sang Anak Nyaris Menjadi Korban, Kondisi IRT Dibacok Suami Membaik
MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Ternyata anak korban, laki-laki yang berusia 10 tahun, nyaris pula menjadi korban pembacokan oleh sang ayah.
Beruntung, anak laki-laki semata wayang pasangan suami istri ini, yang baru duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar (SD) itu, berhasil didorong oleh sang ibu sehingga terhindar dari sabetan senjata tajam (sajam) jenis parang.
Sang anak pun patuh ketika ibunya memintanya untuk langsung keluar dari rumah.
Kendati begitu, sang anak turut menyaksikan langsung, dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana sang ayah berinisial AM, membabi buta membacok ibunya. BACA JUGA: Dibacok Suami, Istri Luka Parah di Bagian Kepala
“Kalau tidak didorong oleh korban Anjar Wati, anaknya bisa jadi korban juga. Anaknya disuruh lari oleh korban.
Ini diceritakan langsung korban saat saya menjenguk korban di RSMY,” kata anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dapil Kabupaten Mukomuko, H. Badrun Hasani, SH, MH.
Kini sang anak masih di Kota Bengkulu bersama kerabatnya. Sedangkan korban masih dalam tahap pemulihan atas luka-luka yang dialaminya.
“Alhamdulillah kondisi korban mulai membaik,” kata Badrun yang merupakan anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko.
Usai menjalani operasi pertama, penjahitan dan pengobatan luka-luka di sekujur tubuhnya.
Amputasi
Direncanakan korban akan kembali menjalani operasi.
Kali ini, operasi amputasi jari tangan korban yang juga terluka parah.
“Ibu Anjar Wati rencananya akan operasi lagi, amputasi jari. Luka di bagian jari memang parah,” kata Badrun.
Masih menurut Badrun, bahwa korban dengan jelas menceritakan kepadanya, mengenai apa yang dialami.
Selama ini, korban kerap mendapat perlakuan kasar dari sang suami.
Malam hari sebelum kejadian pembacokan di pagi hari Selasa (15/2), juga sempat terjadi kekerasan fisik.
“Di malam Senin sebelum itu, korban ini sudah dianiaya. Kalau menurut cerita korban, dia sempat diinjak. Selasa paginya malah kejadian pembacokan itu," ceritanya.
Pasal sang suami cemburu, karena diduga korban telah berselingkuh atau menjalin hubungan spesial dengan pria lain dibantah korban.
Ia pun mengaku heran dan tidak menyangka sama sekali, jika suaminya sampai tega berbuat demikian. BACA JUGA: Soal Penusukan Siswa, Guru Dipanggil Polisi
Ia tidak menampik, sebelum kejadian itu, ada memesan sejumlah kebutuhan pokok pada warga setempat.
Lantaran desa tempat mereka tinggal letaknya jauh, dan warga itu kebetulan pergi keluar desa, ke Kecamatan Ipuh.
Warga itu diklaim korban tidak lain warga yang direkomendasikan sendiri oleh suaminya.
Beri Pendampingan
Bahwa jika ada yang diperlukan, dapat minta bantuan pada warga tersebut, karena masih kategori keluarga. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: